Teroris Santoso tewas dalam operasi Satgas Tinombala, di belantara hutan Poso, Sulawesi Tengah. Sebelum disergap, ternyata gerak gerik Santoso terpantau melalui pesawat tanpa awak dioperasikan Skuadron Udara 51 pangkalan udara (Lanud) Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
"Ya, di skuadron 51 memang punya pesawat UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Ini adalah pesawat tanpa awak, yang bisa dikontrol dari darat. Tidak ada pilot di dalam pesawat," kata Komandan Lanud Supadio Pontianak, Marsekal Pertama Tatang Harlyansyah, di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (20/7).
Diterangkan Tatang, pesawat UAV mampu terbang selama 14 jam. Pesawat itu juga mampu memantau lebih lama di udara, dengan areal pemantauan hingga radius 200 kilometer.
"Ini menjadi kelebihan pesawat tanpa awak ya. Karena kalau pesawat berawak pilot, maksimal mampu memantau dari udara selama 8 jam. Nah, itu pun kalau pilotnya mampu berada di udara selama itu (8 jam)," ungkapnya.
Pesawat UAV, lanjut Tatang, dilengkapi peralatan berteknologi canggih, seperti video roll yang mampu menampilkan gambar video secara real time. Selain itu, juga dilengkapi sinar infra merah, sehingga dapat dilacak keberadaannya dalam kondisi apapun. Selain itu, pesawat UAV juga kerap digunakan untuk pemantauan kebakaran hutan Kalimantan Barat.
"Kita dilibatkan dalam Satgas Tinombala, salah satunya skuadron 51 yang ikut memantau pergerakan Santoso," sebutnya.
"Data yang disampaikan dari pemantauan udara ini, secara akurat ditindaklanjuti pasukan di darat. Sehingga mengetahui keberadaan Santoso," terangnya.
Skuadron pesawat tempur tanpa awak ini dioperasionalkan oleh Lanud Supadio Pontianak, dan diberi nama skuadron udara 51 Wing 7. Peresmiannya sendiri dilakukan pada 13 Juli 2015 lalu di pangkalan udara Supadio Pontianak. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 21 Juli 2016
Sebelum Disergap, aktivitas Santoso dipantau UAV TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
memang tegnologi indonesia tingkat tinggi maju dari negara
BalasHapusnegara lain, bila perlu juga pakai tank roda rantai
Israel punya ya.....kalo buatan indonesia masih berisik mesinnya kalo buat mantau musuh
BalasHapus