"Kami sudah punya bukti kuat bahwa otak dari aksi penyerangan dan pengadangan itu adalah Goliat Tabuni dan Militan Murib. Kemungkinan alasan mereka menyerang, karena tidak senang melihat TNI bersama rakyat," ujar Pangdam kepada wartawan, Jumat 22 Februari 2013.
Untuk itu, dia menambahkan, karena sudah jelas pelaku adalah kelompok Goliat Tabuni dan Militan Murib, diharapkan polisi segera bisa menangkap mereka. "Kami siap membantu polisi mengejar dan menangkap mereka, karena tindakannya sangat tidak manusiawi yakni membantai prajurit terbaik saya," tegas Pangdam.
Pangdam juga menandaskan, tidak akan pernah bernegosiasi dengan kedua kelompok tersebut, karena perbuatan mereka sangat sadis. "Tidak akan ada dialog. Buat apa dialog dengan orang jahat," ujarnya.
Menurut Pangdam, kelompok Militan Murib saat melakukan pengadangan dan penembakan di Distrik Sinak diperkirakan berjumlah 30 orang. "Sebagian memiliki senjata api," jelasnya.
OPM Tahan Diri
Sementara itu, DPR Papua meminta Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang hanya memperkeruh situasi Papua, serta menyengsarakan masyarakat.
"Kepada pihak TPN OPM, kami minta menahan diri dengan tidak melakukan aksi yang menimbulkan keresahan, karena ujung-ujungnya rakyat yang sengsara," ujar Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda, Jumat, 22 Februari 2013.
Menurut dia, aksi kekerasan berupa penyerangan, pengadangan, dan penembakan tidak akan pernah menyelesaikan persoalan Papua, namun hanya memperkeruh situasi yang jelas berdampak kepada masyaralat luas. "Dengan kejadian seperti ini mungkin OPM lari dan tidak ditemukan, tapi yang dirugikan adalah rakyat bisa jadi korban," jelasnya.
DPR Papua, Yunus melanjutkan, sangat mengutuk peristiwa penyerangan dan pengadangan anggota TNI yang terjadi di Puncak Jaya dan Puncak itu. "Kami sangat mengutuk segala tindakan yang menghilangkan nyawa orang, apa pun alasannya," tegasnya.
DPR, menurut dia, juga turut berduka atas gugurnya delapan prajurit yang sedang melaksanakan tugas negara. "Atas nama pimpinan Dewan, saya turut berduka atas jatuhnya korban jiwa di Puncak Jaya dan Puncak," kata dia.
Yunus berharap, para pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa penyerangan dan pengadangan itu segera ditangkap. "Tangkap mereka, karena tindakannya sangat tidak terpuji," tegasnya.
Anggota DPD RI perwakilan Papua, Paulus Sumino, mengatakan, peristiwa penyerangan dan pengadangan yang merenggut nyawa belasan orang bisa menghambat proses dialog Papua-Jakarta yang saat ini sedang dirintis.
"Peristiwa ini tentu akan memengaruhi, bahkan bisa menghalangi proses dialog Papua-Jakarta yang sedang saya rintis dengan teman-teman DPD, LSM, serta Pater Neles Tebay sebagai jalan keluar menyelesaikan persoalan Papua," ujarnya. (Viva)
Ungkapan Pangdam sdh sangat betul, tdk perlu ada dialog lagi sama milisi2 pemberontak dukungan barat macam OPM maupun RMS,bumihanguskan mereka semua, mereka hanyalah kanker buat NKRI, lebih cepat diberantas lebih baik, Lanjutkan Pak dengan Operasi Militer
BalasHapuscoba jangan dulu mengerahkan besar2 patroli perang di jalan2 umum, sama aja berarti mengulangi lagi suasana seram padahal selama ini TNI berhasil melakukan pendekatan dengan rakyat dalam operasi pembangunan desa secara puluhan tahun. Saya kira sebaiknya mengerahkan sudah cukup dialog dan operasi secara senyap. Jadi tidak meresahkan trauma masyarakat dan menunjukkan tekad TNI utk membantu rakyat.. jangan megadakan operasi militer nanti dikira TNI orang gagal dan mudah emosional marah tidak punya nyali.. coba lah lalui dengan ketabahan dan pemikiran secara akhlag di mana kunci dari Allah SWT untuk penyelesaian bangsa NKRI dengan perdamaian.. mohon lagi komentar ini jangan dipublikasi di sini.
BalasHapusbagus juga pendapat anda aku setuju banget
Hapusmana suara gonggongan "anjing-anjing pembela HAM"? ketika ada TNI yang dibantai, tiba2 gonggongan mereka senyap, hilang ditelan bumi. tapi ketika TNI memberantas pemberontak, maka secara tiba2 "anjing2 pembela HAM" itu muncul lagi?
BalasHapuskalau mereka mau obyektif, seharusnya keadaan seperti ini, yaitu dibantainya anggota TNI, gonggongan mereka keluar. tapi kenapa? ada apa mereka diam? tapi ketika TNI memberantas habis para pemberontak....apa yang terjadi? keluarlah gonggongan mereka, mencari muka dari orang2 barat. sebenarnya dipihak manakah mereka para "anjing2 pembela HAM"? apa mau mereka terhadap negara ini?
HHHOOOOIIII!!!!!!! KELUARLAH KALIAN WAHAI ANJING ANJING PEMBELA HAM!!!!!!!! PERJUANGKAN HAK ASASI MANUSIA YANG DIMILIKI OLEH ANGGOTA TNI!!!!!!!! DIMANA KALIAN???????????
KENAPA KETIKA KEADAAN SEPERTI INI KALIAN DIAM???? KELUARKAN GONGGONGAN MAUT KALIAN!!!!!!! SUARAKAN HAK ASASI PARA ANGGOTA TNI YANG TELAH MENINGGAL ITU!!!!!!
APAKAH KALIAN SUDAH DIBUNGKAM DENGAN TULANG DARI NEGARA2 BARAT??????
MANA KECEMBURUAN KALIAN TERHADAP IBU PERTIWI?????
SAYA INGIN DENGAR GONGGONGAN KALIAN YANG LANTANG DALAM MEMBELA HAM?????
atau apakah para "anjing2 pembela HAM" itu menganggap anggota TNI bukan manusia????
mana sikap "sok pahlawan(baca: mencari muka dunia internasional)" kalian
bung dendy...betul, banyak LSM dan Pembela HAM di indonesia utk kepentingan asing krn dpt gelontoran dana yg banyak...munafik semua!!!!
HapusUSA yg katanya negara DEMOKRASI NO. 1 tlh byk terjadi pen-DISKRIMINASI-an dlm negerinya sendiri, blm lg sdh berapa byk pelanggaran HAM yg tlh dilakukan USA n ISRAEL terhadap negara lain
BalasHapusDI INDONESIA NEGARA HUKUM MUNGKIN PENJARAAN TERBANYAK DI SELURUH DUNIA, PENJARAAN MILITER DAN SIPIL. DI BUI, DIKURUNG DAN DI TEMBAK MATI
BalasHapusanda benar.......mereka memang ANJING ANJING PEMBELA HAM. mencari muka dari negara2 barat dengan menghancurkan negara sendiri.
BalasHapussaya setuju.......MANA SUARA GONGGONGAN ANJING ANJING PEMBELA HAM?
HAM=ANJING!!!
BalasHapusSATU KATA UNTUK LSM2 PEMBELA HAM:KALIAN ADALAH ANJING MASYARAKAT SEKARANG SDH PINTER MEREKA SADAR BAHWA HAM ADALAH ANJING!!!BABI!!!
Ham/politisi jakarta yg operasionalnya di Papua adalah bentukan AS/Inggris utk menyadera negeri orang, agar dia bisa masuk ke negeri orang dan membuat siasat jahatnya dg keonaran/dg dalih HAM serta dia dg leluasnya menguasai SDA maupun merusak ekonomi negeri orang.Mahasiswa Papua hrs turun utk membantu, menentramkan kekisruan di Papua dan Papua hrs kondusif membangun utk kesejahteraan masyarakat Papua agar tdk jauh tertinggal dg propinsi yg ada di Indonesia serta dana yg mengalir ke Papua tdk sedikit utk itu Mahasiswa hrs mengawalnya dana itu digunakan utk apa?.
BalasHapusAda yg bilang katanya kesenjangan sosial, apanya : skrg ini kan org papua yg memerintah di tanah kelahirannya sendiri, APBD nya (dengar2 lumayan besar loh) jg dikelola org papua sendiri (apakah pemimpin papua korupsi? ya kita ga tau kan?), jangan iri lah, kalau mau ekonominya baik ya kerja dong jgn malas. sepertinya OPM ini ga kebagian jabatan maka nya mereka membuat kekacauan, nah skrg Ajak OPM dialog dulu, kalau mereka ga mau dialog ya terpaksa basmi aja mereka sampai tuntas, sampai ke akar-akarnya, kalau perlu masukkan OPM ke daftar teroris dunia.
BalasHapussebaiknya pemerintah mengontrol LSM yang didanai asing,...............
BalasHapussekarang.......
buat UU larangan LSM asing,karena dianggap membahayakan keamanan negara.
kerjakan sekarang atau tidak sama sekali.
mungkin kita perlu juga mencontoh negara Iran yang melarang LSM asing dinegaranya.
dalam hal ini pemerintah harus bertindak tegas dan berani demi NKRI harga mati.
thank, semoga sukses selalu