Lima mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya menciptakan peluru ramah lingkungan, sehingga peluru yang biasanya dapat memantul kembali ke penembaknya tidak akan membahayakan lagi.
"Kami mengembangkan peluru yang bersifat fragible," kata Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) ITS Surabaya, Khoiril Metrima Firmansyah, di kampus setempat, Kamis (21/8). Didampingi empat rekannya Albertus Septyantoko, Mochammad Ghulam Isaq Khan, Paiman Jhony, dan Rosena Mardliah, ia menjelaskan peluru yang bersifat "fragible" itu merupakan peluru yang dapat pecah bila menumbuk suatu objek.
Selain itu, peluru jenis ini tidak menggunakan logam Pb (plumbum) sehingga peluru ini dapat digolongkan sebagai green bullet atau peluru yang ramah lingkungan. "Peluru yang ramah lingkungan itu perlu yang saat digunakan tidak mengandung logam Pb," katanya.
Pria yang akrab dipanggil Metrim itu mengatakan green bullet dibuat dengan metode metalurgi serbuk. "Prinsip metode metalurgi serbuk adalah memadatkan serbuk logam dengan tekanan tertentu, kemudian memanaskannya di bawah temperatur lelehnya," ujarnya.
Partikel-partikel logam itu memadu karena mekanisme transformasi massa akibat difusi atom antarpermukaan partikel. "Tahapan proses metalurgi serbuk ialah karakterisasi serbuk yang meliputi ukuran dan distribusi ukuran serbuk, bentuk serbuk, serta komposisi kimia serbuk, serta dry mixing atau pencampuran serbuk material yang tidak mudah korosi (berkarat)," katanya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan kompaksi atau pemampatan dengan gaya tekan 600 MPa selama 10 menit dan sintering. Pemanasan pun dilakukan pada variabel temperatur 3.000 C, 5.000 C, 7.000 C dengan variabel holding time 0,5 jam; 1 jam; 1,5 jam.
"Ada beberapa pengujian yang dilakukan, yaitu uji kekerasan dan uji tekan untuk menentukan variabel yang paling optimum. Dari hasil penelitian, variabel yang optimum yaitu pemanasan sintering pada temperatur 5.000 C dan holding time selama satu jam dengan nilai densitas sinter 7,22 gr/cm3, kekuatan tekan 280,45 MPa, dan nilai kekerasan adalah 60,67 HRF," katanya.
Selain itu, uji karakterisasi material pun turut dilakukan dalam penelitian tersebut. Pada pengujian SEM, ditunjukan bahwa pada variabel temperatur sintering 5.000 C waktu tahan sintering satu jam memiliki homogenitas fasa yang lebih baik. Pada uji XRD ditunjukan bahwa dengan proses menggunakan variabel ini akan membentuk fasa baru yaitu Cu10Sn3 yang menyebabkan material bersifat frangible.
Dari penelitian tersebut, metode metalurgi serbuk yang menggunakan variasi temperatur sintering 5.000 C dengan waktu tahan satu jam akan menghasilkan kombinasi sifat mekanik dan sifat fisik yang optimum untuk diaplikasikan pada green bullet yang memiliki frangibility terbaik. "Jadi, peluru terbaik diperoleh dengan menggunakan temperatur sintering sebesar 5.000 C," katanya. (ROL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Lembaga analisis militer, Global Firepower, melansir daftar negara-negara dengan kekuatan perang terbesar di dunia. Dari 68 negara yang disu...
-
Pembebasan Irian Barat dari Penjajah NUKILAN peristiwa bersejarah dari sebuah catatan seorang prajurit Siliwangi dalam Operasi Trikor...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar