Indonesia dan Tiongkok mengukuhkan kerja sama penanggulangan teroris, sebagai bagian dari kerja sama keamanan antara kedua negara yang telah berjalan baik.
Komitmen kedua negara untuk memantapkan kerja sama penanggulangan teroris itu ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman tentang penguatan kerja sama antiteror antara Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) Indonesia dan Kementerian Keamanan Publik Tiongkok di Beijing, Kamis.
Nota kesepahaman pencegahan dan penanggulangan terorisme antara Indonesia dan Tiongkok meliputi kerja sama saling tukar menukar nformasi intelijen, tukar pengetahuan dan pengalaman, kerja sama antarinstitusi/lembaga antiteror kedua negara, serta peningkatan daya mampu personel dan institusi antiteror kedua negara.
Kedua negara juga sepakat untuk melakukan saling kunjung pejabat tinggi, analis dan pelaku di lapangan dari intitusi/lembaga penanggulangan teror kedua negara, kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai kepada ANTARA di Beijing, sesaat sebelum penandatanganan.
"Indonesia memiliki rekam jejak positif dalam penanggulangan teror, yang sudah diakui beberapa negara bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Karena itu, Tiongkok ingin menjalin kerja sama dengan Indonesia dalam hal itu," ungkapnya.
Ansyaad mengatakan pejajakan kerja sama antiteror antara kedua negara telah dilakukan kedua negara sejak Indonesia dan Tiongkok menjadi mitra strategis pada April 2005.
"Dan makin dimantapkan dengan saling kunjung pejabat tinggi kedua negara untuk mengukuhkan komitmen Indonesia dan Tiongkok dalam pencegahan serta pemberantasan terorisme," tuturnya menambahkan.
Kerja sama peningkatan kemampuan dalam pencegahan, penindakan dan monitoring pendanaan terorisme, tukar informasi dan pengalaman serta best practices dalam deradikalisasi serta latihan bersama antara kesatuan penanggulangan terorisme militer, juga menjadi bagian dari kerja sama tersebut, kata Ansyaad Mbai menambahkan. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 22 Agustus 2014
Indonesia-Tiongkok kukuhkan kerja sama antiteror
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Lembaga analisis militer, Global Firepower, melansir daftar negara-negara dengan kekuatan perang terbesar di dunia. Dari 68 negara yang disu...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar