Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengatakan, meskipun sudah hampir 70 tahun Indonesia merdeka, masalah perbatasan laut Indonesia belum selesai diurus. Baik batas laut teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), maupun landasan kontinen.
“Tugas pertama yang harus diselesaikan dalam bidang kedaulatan, adalah batas-batas laut yang ternyata belum selesai. Sudah mau merdeka 70 tahun, tapi belum ada sertifikat. Batas laut teritorial baru selesai 44,12 persen, ZEE 54,66 persen, dan landasan kontinen baru 70,78 persen,” kata Indroyono, dalam diskusi ‘Mendorong Potensi Bidang Kemaritiman, di Menara Kadin, Senin (6/4).
Ia mengungkapkan, dengan masih belum sepenuhnya selesai berbagai jenis batas wilayah tersebut, pemerintah harus bekerja keras untuk segera menyelesaikannya. Penyelesaian masalah batas wilayah tersebut, menurut dia harus dengan niat. Niat yang dimaksud, yakni dengan menggerakkan kapal, untuk survei dan lainnya.
“Ini harus diniatkan, kalau nggak diniatkan nggak selesai-selesai. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan sarana ini,” katanya. Masalah kedaulatan lainnya, dikatakan Indroyono, adalah wilayah perbatasan. Sesuai permintaan Presiden, bahwa wilayah perbatasan Indonesia harus lebih baik, dibandingkan wilayah atau negara tetangganya.
Indroyono menambahkan, untuk memaksimalkan pengelolaan wilayah perbatasan, saat ini dianggarkan Rp12 triliun, dan tersebar di hampir 22 kementerian. “Salah satu yang akan segera kami lakukan adalah menyelesaikan 50 pembangkit di daerah perbatasan. Indonesia sudah merdeka, tapi daerah perbatasan dan pulau terluar belum ada listriknya,” pungkasnya. (JMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 06 April 2015
70 Tahun Merdeka, Perbatasan Laut Belum Selesai Diurus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar