Kerusuhan di Desa Suka Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Selasa (13/10), memakan korban. Satu orang warga tewas sedangkan beberapa lainnya terluka, termasuk tentara.
“Sebetulnya ini antara dua kelompok masyarakat, motifnya berlatar belakang agama. Satu orang tewas, dari warga dan tujuh orang lainnya luka-luka,” kata Bupati Aceh Singkil, Safriadi, kepada CNN Indonesia.
Di antara ketujuh orang yang terluka tersebut, ujar Safriadi, enam berasal dari warga, sedangkan satu lainnya merupakan prajurit TNI. Seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Sebuah insiden kerusuhan terjadi di Desa Suka Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, sekitar pukul 11.00 WIB. Kerusuhan bermula ketika sekelompok orang bersenjata tajam mendatangi salah satu gereja di Desa Suka Makmur dan membakarnya.
Massa yang berjumlah ratusan orang itu, menurut sang bupati, membakar satu bangunan gereja dan satu undung-undung atau rumah ibadah berukuran kecil. Ketika hendak menuju lokasi ketiga, mereka dicegat oleh polisi dan tentara.
Safriadi menyatakan situasi di daerahnya kini telah mulai tenang dengan penjagaan tambahan dari polisi dan tentara.
Polisi Kesulitan Redam Kerusuhan Massa di Aceh Singkil
Kerusuhan terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Selasa (13/10). Sekelompok massa dengan membawa senjata tajam mendatangi salah satu gereja dan melakukan pembakaran. Aparat keamanan disebut kesulitan mengatasi aksi massa.
Menurut keterangan pendeta Erde di Singkil, yang merupakan kepala Gereja di HKI Gunung Meria, sekitar pukul 11.00 WIB sekitar 700 orang mendatangi salah satu gereja lalu membakar.
“Polisi tak bisa berbuat apa-apa selain meminta jemaat untuk pergi,” ujar pendeta Erde.
Menurutnya, setelah melakukan pembakaran, massa melanjutkan aksi dengan melakukan sweeping. Pendeta Erde mengklaim ada sekitar 10 gereja HKI di wilayah Singkil yang dijadikan target.
Sementar itu, Bupati Aceh Singkil, Safriadi, mengatakan aksi anarki terjadi dengan pembakaran satu gereja dan satu rumah ibadah kecil oleh sekelompok massa.
“Terjadi aksi anarki. Massa membakar satu gereja, satu undung-undung (rumah ibadah berukuran kecil). Ketika hendak ke tempat ketiga, massa diamankan tentara dan polisi,” kata Bupati Aceh Singkil, Safriadi, kepada CNN Indonesia.
Menurut Safriadi, saat ini situasi yang mencekam telah terkendali. Polisi dan tentara menurunkan lebih dari 100 personel untuk menjaga Desa Suka Makmur.
300 Personel TNI-Polisi Dikerahkan ke Aceh Singkil
Kabupaten Aceh Singkil di Provinsi Aceh saat ini dijaga ketat oleh tentara dan polisi setelah kerusuhan pecah di wilayah itu, Selasa siang tadi.
Seratus lebih prajurit TNI dan polisi dikerahkan untuk menjaga agar situasi di Aceh Singkil tak kembali memanas. Saat ini kondisi sudah mulai tenang dan terkendali.
“Alhamdulillah, sekarang bisa diatasi. TNI menambah personel. Jadi TNI menurunkan 150 personel, dan Polres juga 150 personel,” kata Bupati Aceh Singkil, Safriadi, kepada CNN Indonesia.
Menurut Safriadi, saat ini massa yang terlibat bentrokan sudah berarak pulang.
Kerusuhan bermula pukul 11.00 WIB ketika sekitar 700 orang mendatangi satu gereja di Desa Suka Makmur, dan membakarnya. Massa membawa senjata tajam sehingga aparat keamanan pada awalnya sempat kesulitan menghadang mereka.
“Polisi tak bisa berbuat apa-apa selain meminta jemaat untuk pergi,” ujar Pendeta Erde, Kepala Gereja di HKI Gunung Meria.
Selanjutnya setelah membakar gereja, kata Pendeta Erde, massa melakukan sweeping. “Betul, ada sweeping, dan ada satu korban tewas dari warga. Sekarang sudah tenang,” ujar Safriadi, sang Bupati.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan jajarannya di Aceh Singkil terus berupaya untuk meredam emosi massa di daerah itu. (CNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 13 Oktober 2015
Aceh Singkil Rusuh, TNI - Polri Kerahkan Ratusan Prajurit
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
-
Aksi baku tembak kembali terjadi di perbatasan Jayapura, Papua dengan Papua Nugini antara aparat TNI dengan kelompok sipil bersenjata. Apar...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Menjelang pelaksanaan Sail Morotai 2012, Staf Operasi Angkatan Laut (Sopsal) TNI AU membentuk tim khusus untuk melakukan sapu ranjau, inspe...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar