DPR RI dalam sidang paripurnanya telah menetapkan RUU Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 menjadi Undang-undang. Dengan begitu per 1 Januari 2016, pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat menggunakan postur anggaran baru itu.
Dalam APBN 2016, total belanja negara mencapai Rp 2.095,7 triliun, yang terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp 784,1 triliun, dan belanja non K/L Rp 541,4 triliun.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyebutkan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, posisi anggaran paling banyak akan dialokasikan untuk belanja infrastruktur.
"Di dalam sidang kabinet barusan, Presiden memberikan arahan bahwa setiap K/L, terutama yang mempunyai belanja modal dalam bentuk belanja infrastruktur, sudah harus segera menyelenggarakan lelang mulai hari ini," papar Bambang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Atas dasar itu, Bambang menuturkan ada empat kementerian yang menjadi perhatian Presiden Jokowi sebelum pergantian tahun 2016. Empat kementerian tersebut adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian dan Kementerian ESDM.
"Ada empat kementerian yang harus segera melakukan lelang lebih cepat, karena mreka punya banyak proyek infrastruktur dan mereka harus segara melakukan tender ataupun lelang," tegas Bambang.
Berikut daftar K/L yang memiliki alokasi anggaran terbesar dalam APBN 2016:
1. Kementerian PUPR Rp 104,1 triliun
2. Kementerian Pertahanan Rp 99,5 triliun
3. Kepolisian Rp 73 triliun
4. Kementerian Kesehatan Rp 63,5 triliun
5. Kementerian Agama Rp 57,1 triliun
6. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 49,2 triliun
7. Kementerian Perhubungan Rp 48,5 triliun
8. Kementerian Ristek dan Tekhnologi Rp 40,6 triliun
9. Kementerian Keuangan Rp 39,3 triliun
10. Kementerian Pertanian Rp 31,5 triliun
Sumber : Liputan6
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 03 November 2015
Kementerian Pertahanan Mendapatkan Anggaran Rp 99,5 triliun Untuk Tahun 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar