Komandan Satuan Kapal Selam Koarmatim Kolonel Laut (P) Jeffry Stanley Sanggel dan seorang perwira Mayor Laut (T) Eko Indang Prabowo meninggal dunia saat mengikuti latihan SAR di perairan Pasir Putih, Situbondo, Jatim, Sabtu.
KRI Cakra |
Kadispen Koarmatim Letkol laut (KH) Yayan Sugiana saat hadir di rumah duka Mayor Laut (T) Eko Indang Prabowo, Kepala Divisi Mesin Pendorong Pokok KRI Cakra-401, di Sidoarjo, Sabtu malam belum bisa menjelaskan secara perinci mengenai peristiwa tersebut.
KRI Cakra adalah satu dari dua kapal selam milik TNI AL. Kapal yang dikomandani Letkol laut (P) Indra Agus Wijaya itu terlibat dalam latihan SAR tersebut.
Dalam latihan tersebut diskenariokan, kapal selam tidak bisa naik, padahal di dalamnya enam personel. Keenam personel itu menyelamatkan diri dengan keluar dari kapal dalam tiga gelombang atau setiap gelombang dua orang.
Kedua perwira itu termasuk dalam rombongan penyelamatan tahap kedua. Latihan SAR untuk kapal selam yang melibatkan sejumlah personel dan kapal perang lain serta helikopter itu merupakan pertama kalinya digelar oleh TNI AL.
Sumber Gambar http://jakartagreater.com
TNI-AL Selidiki Penyebab Kecelakaan
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut masih melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan pada simulasi penyelamatan kapal selam di Perairan Situbondo, Jatim, yang menewaskan dua orang perwira menengah berpangkat kolonel dan mayor.
"Kami membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan terkait musibah yang menyebabkan putra-putra terbaik negeri ini," kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letnan Kolonel (KH) Yayan Sugiana, saat berada di rumah duka di Sidoarjo, Sabtu malam.
Komandan Satuan Kapal Selam Koarmatim Kolonel Laut (P) Jeffry Stanley Sanggel dan seorang perwira Mayor Laut (T) Eko Indang Prabowo meninggal dalam saat mengikuti latihan SAR di perairan Pasir Putih, Situbondo, Jatim, Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB.
Kadispen mengemukakan, tim tersebut akan bertugas untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab peristiwa naas yang mengakibatkan dua orang putra terbaik bangsa itu meninggal dunia.
"Kami mohon rekan-rekan media bersabar, karena kejadian kecelakaan tersebut baru terjadi hari ini. Oleh karena itu kami meminta waktu supaya penyelidikan ini bisa berjalan dengan lancar," katanya.
Menurutnya, dalam skenario simulasi tersebut dua orang yang menjadi korban ini adalah pelaku yang akan dievakuasi dari dalam kapal selam KRI Cakra-401 yang dikomandani Letkol Laut (P) Indra Agus Wijaya itu.
"Dalam skenario tersebut ada enam orang anak buah kapal selam KRI Cakra yang ada di dalam. Diskenariokan bahwa kapal selam tersebut tidak bisa muncul ke permukaan karena mengalami suatu kendala," katanya.
Keenam orang ABK kapal selam tersebut dibagi dalam tiga sorti untuk menyelamatkan diri dari dalam kapal selam tersebut.
"Tim pertama tidak ada masalah dan berhasil keluar dari kapal selam. Akan tetapi, tim kedua mengalami masalah dan kedua perwira itu meninggal dunia," katanya.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar