PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar para komandan di tiap kesatuan TNI bisa membangun kebersamaan yang baik dengan prajuritnya. Para komandan diharapkan bisa mengendalikan satuannya agar citra baik TNI tetap terjaga.
"Asahlah hati untuk pikirkan apa yang terbaik untuk prajurit, untuk jaga citra baik. Saya mengerti berbagai kejadian, cerita-cerita pelanggaran HAM dari dulu memang ada," kata Presiden saat menyampaikan arahannya di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (9/4).
SBY memaparkan, seorang komandan atau pemimpin harus memenuhi tiga kriteria. Yakni commander, leadership, dan manager. Komandan, sambung SBY, harus memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap anak buahnya. Komandan juga harus memahami persoalan yang tengah dihadapi prajuritnya.
Sehingga apabila ada potensi bentrok antar satuan maupun dengan pihak luar, maka bisa dicegah. "Kuncinya ya tadi, bisa dicegah. Seorang Danrem yang tidak tahu menahu, dia harus tanggung jawab. Memang berat sebagai komandan dan pemimpin," papar SBY.
Dalam arahannya, purnawirawan Jenderal TNI tersebut juga meminta para komandan satuan TNI untuk mencermati dinamika di kalangan prajurit. SBY mengingatkan jangan sampai hal kecil yang dialami oleh prajurit menjadi persoalan besar. "Biasanya hal besar berangkat dari hal kecil. Hanya ada 1-3 prajurit yang langgar HAM, dampaknya bisa ke internasional, sampai ke PBB dan negara tetangga," ujar Presiden SBY.
Arahan Presiden SBY juga menyoroti tentang proses hukum 11 prajurit Kopassus TNI AD yang terlibat kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, DIY. SBY menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada lembaga penegak hukum. "Khusus kasus di Jogja, biarlah hukum dan keadilan bekerja, meski saya bangga dengan kejujurannya. Pertahankan nilai-nilai seperti itu, sampaikan salam saya ke prajurit dan keluarganya. Semoga semua dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa," tutup Presiden. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 09 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Sebuah video yang menggambarkan Detasemen Khusus (Densus) 88 menyiksa beberapa orang yang diduga tertuduh teroris beredar di dunia maya. Vi...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar