Pelaku penyerangan di Lapas Cebongan akhirnya terungkap. Mereka adalah 11 anggota Grup 2 Kopassus Kartosuro, Solo, Jawa Tengah. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Tim Investigasi TNI AD, Brigjen TNI Unggul Yudhoyono.
Beberapa orang menyesalkan peristiwa itu. Misalnya Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon."Hal ini menambah catatan hitam sejarah kekerasan yang terjadi di tanah air. Di tengah kepercayaan publik pada instansi negara yang tengah menurun," kata dia, Jumat (4/4).
Menurut Fadli, hukum harus ditegakkan sesuai aturan yang berlaku. Agar cara main hakim seperti ini tak terulang lagi di masa depan. Para pelaku yang terlibat harus mempertanggungjawabkan kejahatan yang telah diperbuat.
Fakta ini juga, lanjut Fadli, menunjukkan bahwa hukum kita masih lemah, dan ternyata para aparat sendirilah yang masih sering mempermainkan hukum.
"Hal ini jika tidak diatasi, akan memicu ketidakpercayaan publik terhadap hukum, dan akan mendorong orang main hakim sendiri," tambah Fadli.
Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut komentar. Menurut dia, para prajurit yang melakukan tindakan itu harus tampil secara bertanggung jawab, secara kesatria, dan siap mendapatkan sanksi hukum apapun.
"Bagaimanapun tindakan main hakim sendiri itu tidak dibenarkan dalam negara hukum. Meskipun saya tahu mengapa tindakan itu terjadi, karena ada jiwa korsa," tandasnya.
Sejauh ini, tercatat beberapa aksi prajurit Kopassus yang membuat geger. Berikut di antaranya:
1. Aksi Tim Mawar
Tim Mawar adalah sebuah tim kecil dari kesatuan Kopassus Grup IV. Tim ini adalah dalang dalam operasi penculikan para aktivis politik pro-demokrasi.
Kasus penculikan ini menyeret 11 anggota tim ke pengadilan mahkamah militer (Mahmil) II pada bulan April 1999. Saat itu Mahmil II Jakarta diketuai Kolonel CHK Susanto memutus perkara nomor PUT.25-16/K-AD/MMT-II/IV/1999. Hasilnya Mahmil memvonis Mayor Infantri Bambang Kristiono (Komandan Tim Mawar) kurungan 22 bulan penjara dan memecatnya sebagai anggota TNI.
Pengadilan juga memvonis Kapten Infantri Fausani Syahrial Multhazar (Wakil Komandan Tim Mawar), Kapten Infantri Nugroho Sulistiyo Budi, Kapten Infantri Yulius Selvanus dan Kapten Infantri Untung Budi Harto, masing-masing 20 bulan penjara dan memecat mereka sebagai anggota TNI.
Sedangkan 6 prajurit lain dihukum penjara tetapi tidak dikenai sanksi pemecatan sebagai anggota TNI. Mereka itu adalah Kapten Infantri Dadang Hendra Yuda, Kapten Infantri Djaka Budi Utama, Kapten Infantri Fauka Noor Farid masing-masing dipenjara 1 tahun dan 4 bulan.
Sementara Serka Sunaryo, Serka Sigit Sugianto dan Sertu Sukadi hanya dikenai hukuman penjara 1 tahun. Menurut pengakuan Komandan Tim Mawar, Mayor Bambang Kristiono di sidang Mahkamah Militer, seluruh kegiatan penculikan aktivis itu dilaporkan kepada komandan grup, yakni Kolonel Chairawan. Tetapi sang komandan tidak pernah diajukan ke pengadilan.
Sementara itu tanggung jawab komando diberlakukan kepada para Perwira pemegang komando. Dewan Kehormatan Perwira telah memberikan rekomendasi kepada Pimpinan ABRI. Atas dasar rekomendasi itu Pangab menjatuhkan hukuman terhadap mantan Danjen Kopassus Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto berupa pengakhiran masa dinas TNI (Pensiun).
Pejabat lain yang dipensiunkan adalah Danjen Kopassus Mayjen TNI Muchdi PR. Serta Group 4 Kolonel Infantri Chairawan berupa pembebasan tugas dari jabatannya karena tidak mampu mengetahui segala kegiatan bawahannya.
2. Bentrok Kopassus Vs Pasukan Front Hisbullah di Banten
Peristiwa bentrok ini berawal dari sebuah hajatan dengan hiburan dangdut jaipong di Desa Petir, Serang, Banten pada tahun 2000. Ratusan anggota Front Hizbullah (FH) meminta Muhammad, tuan rumah, agar menghentikan acara itu.
Tapi tuan rumah dibekingi Pratu Enjat Supriatna, seorang anggota Kopassus menolak. Ketegangan memuncak ketika Enjat melepaskan dua kali tembakan ke udara, dan melukai kening anggota FH.
Salah satu anggota FH langsung berkelahi dengan Enjat. Dalam perkelahian itu anggota Kopassus tewas. Insiden berdarah malam itu berbuntut. Bengkel mobil Srimaju yang berlokasi di Serang, diobrak-abrik beberapa orang pria bertubuh kekar.
Hari berikutnya pimpinan FH, Haji Cecep tewas diberondong timah panas di jalanan. Diduga aksi itu sebagai bentuk balas dendam kematian Enjat.
3. Bentrok Kopassus Vs TNI AU
Grup 2 Kopassus Karangmenjangan, Kartosuro, Solo pernah terlibat bentrok dengan TNI Angkatan Udara pada 23 Agustus 1999. Diawali dari perkelahian antara anggota di Kafe 2000 Jalan Slamet Riyadi, yang terkenal sebagai tempat tongkrongan anggota Kopassus maupun TNI AU.
Perkelahian itu berakibat tertusuknya bokong seorang anggota TNI AU. Hal ini membuat marah anggota kawan mereka. Esoknya tersebar berita hingga ke Lanud Iswahyudi, Madiun, Jatim. Begitu pun di markas Kopassus tersebar cerita anggota Kopassus tertusuk anggota TNI AU.
Akibatnya terbanglah dua jet tempur F-16, Fighting Falcon dari Tim Aerobik Elang Biru, Skuadron 3 Lanud Iswahyudi menuju ke Kandang Menjangan. Beberapa saksi mata menceritakan, desingan suara F-16 itu begitu memekakkan telinga dan terbang rendah sekali.
Beberapa manuver yang dilakukan dengan sangat rendah menyulut kegusaran anggota Grup 2 Kopassus di Kandang Menjangan. Namun aksi itu cepat dicegah sebelum berlanjut ke bentrokan.
4. Penyerangan Kopassus ke Lapas Cebongan
Peristiwa ini terjadi 23 Maret 2013 lalu. Sebelas orang menyerang Lapas Cebongan, Sleman Yogyakarta, lantas membunuh 4 tahanan yang dititipkan di Lapas. Diduga penyerang adalah anggota Kopassus yang membalas dendam atas tewasnya kawan mereka setelah dibunuh empat napi itu.
Benar saja. Tim investigasi yang dibentuk Mabes TNI AD menyampaikan hasil penyelidikan terhadap kasus penembakan 4 tahanan itu. Mereka mengakui pelaku penembakan adalah anggota Group 2 Kopassus Karangmenjangan, Kartosuro.
Dalam jumpa pers di Dinas Penerangan TNI AD, Kamis (4/4), Ketua Tim Investigasi Brigjen Unggul K Yudhoyono menjelaskan, penyelidikan dilakukan sejak 29 Maret lalu. Hasilnya, para pelaku adalah rekan-rekan Serka Heru Santoso yang tewas dalam perkelahian di Hugo's Cafe.
Unggul juga menjelaskan, peristiwa penyerangan itu terkait dengan pembunuhan anggota Kopassus Serka Heru Santoso pada 19 Maret 2013 dan peristiwa pembacokan terhadap mantan anggota Kopassus Sertu Sriyono pada 23 maret oleh para korban.
Empat tahanan yang tewas tertembak adalah Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, Adrianus Candra Galaja, Yohanis Juan Manbait, dan Gameliel Yermiyanto, yang salah satunya desertir polisi. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 07 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
kepada yth, bpk presiden RI, ketua DPR RI, Panglima TNI, Group 2 Kopassus Karangmenjangan, Kartosuro. harus di pindahkan..,krna prajurit kopassus disana, jauh dari masyarakat, krna sikap-nya yg sombong, arogan, sewenang2, terhadap masyarakat. KOPASSUS boleh banga atas prestasinya, Tapi dimata masyarakat KOPASSUS, tidak ada tempat dihati rakyat indonesia.
BalasHapusPindahkan aja di sulawesi markas kopassus,. Dan bgi LSM2 yg suka menghina dan merendahkan TNI ada waktunya kami org akan penggal kepalamu..ingt itu. Kalian LSM dibyar olh negara luar untk membesarkan perutmu.suatu saat kami akan gantung isi perutmu di pagar.
HapusHahahaha.... Ini Rakyat yg aman ya.. Jangan2 Sigit F Pegawai Komnas ham/Kontras hahaha.... yg bisanya ngebacotin TNI...
BalasHapusIya ini, Sigit orang bayaran komnas HAM/KOntras ... Masyarakat yg mana yg dia maksut!
BalasHapustemennya preman kali neh pak sigit ......
BalasHapusdari Banteng Raider - Kopassus tetap kebanggaan kami rakyat Indonesia. penyerbuan lapas cebongan mewakili kami yang anti premanisme dan ingin hidup tentram. bravo kopassus - jayalah TNI.
BalasHapusKopassus yang membunuh ketua FH,,, kafir .....dia adalah musuh Allah,pengecut bisanya pake senjata,kalau berani duel.Kopassus emang pengecut takut sama umat islam,
BalasHapuslebih baik kopasus dia musuh para preman daripada polisai musuh masyarakat
BalasHapushabisi preman2 taik anjing itu !
BalasHapusHidup kopasus... Itulah yg dinamakan TNI yg mempunyai jiwa kesolidaritasan terhadap sesama kawan/rekan... Bravo kopasus... Jaya TNI...
BalasHapusMAMPUSLAH KAU PREMAN ANJING...
Hidup kopassus,,, terus berjaya di hati indonesia
BalasHapusHidup kopassus,,, terus berjaya di hati indonesia
BalasHapuskita masyarakat hanya bisa komentar dan melihat TNI dari sisi negatif tapi sadarkah kita kalau yang berada di perbatasan antar negara sana mereka yang rela meninggalkan keluarga dan telah merelakan dirinya untuk nusa dan bangsa berjaga untuk keamanan dan kenyamanan negara.
BalasHapusWoe....sadar...sadar.....ini bukan hutan,bagi mereka yang kuat,berprestasi,dan berotot,jangan semena - mena,jangan sombong,bagi kalian aparat,sebelum jadi aparat kalian itu dulunya rakyat juga,sama halnya seluruh instansi tni iyu bersasl darirakyat jelata juga,ingat tuhan yang maha esa,ingat pula sumpahmu,bukan untuk semena2 ataupaun menyombongkan diri,tapi untuk kejayaan negeri.bagi yang muslim sadarlah allah maha melihat & mendengar,bahi yang non muslim,sadarlah......ingat baik2...tak ada satupun ajaran agama yang mengajarkan untuk menyombongkan diri,karena sejatinya itu hanya ajaran iblis yang berbisid ditelinga kita.wassalamualaikum wr.bw
BalasHapusSaya sangat respect terhadap prajurit TNI manapun, karena kebetulan saya sendiri adalah anak kolong dari keluarga yang kebanyakan militer. Akan tetapi jika saya harus memilih di antara dua hal berbeda yakni kecintaan saya terhadap keprajuritan dan kecintaan saya terhadap agama (Islam) dan ikhwanul muslimin di dalamnya yang senantiasa membela agama Allah s.w.t tentu saya tidak akan berpikir dua kali dan saya tidak akan ragu untuk lebih memilih membela saudara muslim dimanapun mereka berada. Karena merekalah tentara Allah sebenarnya yang kelak akan menumpas habis kaum kafir dan juga dajjal al-masih laknatullah beserta bala tentaranya dengan berada di bawah komando langsung dari sang Imam Besar yaitu Imam Mahdi. Salam!
BalasHapusI LoVe ABRI
BalasHapus