Pihak Kodam XVII Cendrawasih, membantah anggota TNI yang tertembak dan tewas akibat penghadangan tersebut adalah anggota Kopassus.
Sekelompok orang yang mengaku pasukan OPM Paniai. |
"Selaku Kapendam, saya belum dapat data lengkap mengenai peristiwa itu, namun perlu ditegaskan bahwa di Illu tidak ada Kopassus. Yang ada di pos TNI Ilu adalah anggota Yonif 753 Nabire yang di dalamnya ada beberapa mantan anggota Kopassus yang sudah dimutasikan ke Yonif tersebut," kata Juru Bicara Kodam XVII Letkol Inf Jansen Simanjuntak.
Jansen menjelaskan, dari informasi yang diperoleh dari Dandim Puncak Jaya, memang telah terjadi kontak senjata antara kelompok bersenjata yang melakukan penghadangan, dengan anggota TNI. "Sempat terjadi adu kontak, saat rombongan Danpos I Wayan dihadang. Tapi mengenai korban tewas belum saya peroleh secara detail."
Mengenai pernyataan resmi Polri bahwa ada dua korban yakni satu anggota TNI atas nama Letda I Wayan Sukarta, anggota Yonif 753 AVT Nabire dan satu lagi sopir mobil warga sipil, kata dia, pihaknya akan menindaklanjuti hal itu guna penegakan hukum oleh pihak Kepolisian. "Tentu info itu akan ditindaklanjuti dalam rangka penegakan hukum,"singkatnya.
Pelaku Penghadangan Kopassus di Puncak Jaya Tujuh Orang
Kelompok bersenjata yang diduga Organisasi Papua Merdeka, pelaku penghadangan terhadap anggota TNI yang sedang melintas dengan mobil Strada di Kampung Jigonikme Distrik Ilu Puncak Jaya, Selasa 25 Juni 2013, sekitar pukul 14.00 WIT, diperkirakan berjumlah tujuh orang. Mereka melengkapi diri dengan senjata api laras panjang.
Juru Bicara Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya, saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. "Pelakunya kurang lebih tujuh orang dengan senjata api laras panjang," ujarnya.
Akibat penghadangan itu, kata Sumerta, dua orang personil anggota TNI tewas di tempat.
"Dua korban tewas, Letda I Wayan Sukarta anggota Yon 753, mengalami luka tembak pada bagian kepala, luka tembak pada tulang kering kaki kanan, luka bacok pada bahu kanan, luka bacok pada paha kanan, dan luka iris pada pipi kiri. Korban Meninggal di TKP. Tono supir mobil mengalami luka bacok pada kepala bagian belakang, luka bacok pada punggung, dan korban juga meninggal di TKP," jelasnya.
Pelaku, sambungnya, juga berhasil merampas satu pucuk senjata milik Letda I Wayan Sukarta. "Kerugian materil, satu pucuk sempi jenis FN milik korban dan satu unit mobil Ford DS 8832 KA dibakar di TKP," ujar Sumerta.
Kronologi
Berdasarkan kronologi kejadian, Sumerta mengungkapkan bahwa Letda I Wayan Sukarta bersama dua orang anggotanya, Prada Andi dan Prada Supiyoko pulang dari kunjungan silahturahmi ke Kepala Kampung Jigonikme Distrik Jigonikme Kabupaten Puncak Jaya dengan menggunakan mobil Ford Ranger yang dikemudikan Tono, dengan mengajak keneknya yang belum diketahui identitasnya.
"Di tengah, jalan tepatnya di tikungan jembatan beton [jalan trans Kabupaten Puncak jaya - Kabupaten Tolikara, kurang lebih delapan kilometer dari Ilu], tiba-tiba rombongan diserang sekelompok orang dengan menggunakan senpi laras panjang sehingga terjadi kontak senjata," jelasnya.
Pada saat terjadi kontak senjata, tambahnya, Prada Andi dan Supiyoko sempat meminta bantuan ke pos Ilu, dan sekira pukul 16.00 WIT, bantuan datang tapi Letda I Wayan Sukarta dan sopirnya sudah meninggal di TKP.
"Sementara itu, kenek mobil yang belum diketahui identitasnya sampai saat ini belum diketahui keberadaannya," ujarnya.
Sumber : Viva News
Presiden hrs memerintahkan Kapolri sbg pengamanan wilayah hukum Papua, bertanggung jawab masalah keamanan dan kalau tdk mampu hrs diambil alih TNI sbg penegak hukum bukan operasi militer.
BalasHapus