Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto mengakui jika motif aksi terorisme di Indonesia telah berubah, karena tidak lagi terkait kasus-kasus asing atau luar negeri.
Ia menyampaikan hal itu di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, menjelang mengikuti Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68.
"Tindakan-tindakan terorisme tidak akan pernah berhenti nyatanya seperti itu. Hanya sekarang modusnya berbeda, dulu modusnya jelas asing yang berbau barat, yang berbau musuh Palestina. Tapi sekarang bergeser," katanya.
Djoko menilai penangkapan rekan-rekan pelaku aksi terorisme oleh polisi dapat mendasari aksi penembakan sejumlah polisi oleh kelompok teror itu.
Menko Polhukam mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo untuk meningkatkan kewaspadaan aparat penegak hukum.
"Yang kedua ya dikejar. Pelaku tindak kejahatan seperti ini tidak boleh dibiarkan. Satu-satunya itu dikejar sampai ketemu," ujarnya.
Sementara itu, dua orang polisi anggota Polsek Pondok Aren tewas tertembak oleh orang tidak dikenal di Jalan Graha Raya, Pondok Aren, Tangerang pada hari Jumat (16/8) pukul 21.30 WIB.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengidentifikasi kedua korban itu sebagai Bripda Maulana dan Aipda Kus Hendratma, keduanya anggota Polsek Pondok Aren. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 17 Agustus 2013
Menko Polhukam : Motif Teror di Indonesia Sudah Berubah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar