Buku Tadzqirah karangan Abu Bakar Ba'asyir diduga menjadi salah satu penyebab maraknya aksi perampokan terhadap bank dan toko emas oleh teroris. Buku tersebut melegalkan seorang teroris melakukan aksi perampokan untuk kegiatan pencarian dana demi mendukung aksi terorisme.
Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Pol Sutarman seusai mengunjungi salah seorang anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror yang menjadi korban penembakan saat penggerebekan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Menurut Sutarman, mulanya, para teroris tersebut ragu untuk melakukan perampokan. Namun, berkat buku tersebut para teroris itu akhirnya yakin.
"Anggaran itu didapat dari merampok. Ada bukunya Abu Bakar Ba'asyir, Tadzqirah, yang menyatakan bahwa merampok untuk kepentingan (terorisme) itu dihalalkan," katanya, Kamis (2/1/2014).
Sutarman menegaskan, tak ada agama yang menghalalkan perampokan untuk mendukung sebuah kegiatan. Untuk itu, ia mengimbau kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan alim ulama untuk mengingatkan kepada masyarakat agar tak melakukan aksi perampokan.
Selain merampok, Sutarman mengatakan, tak jarang para teroris yang beroperasi di Indonesia mendapat dukungan dari teroris asing. Namun, diakuinya, bantuan tersebut dapat dicegah. Dengan demikian, para teroris di Indonesia melakukan aksi perampokan untuk mendanai kegiatannya.
"Yang mengatakan bahwa merampok untuk kepentingan itu dihalalkan itu ajaran dari mana? Itu yang harus kita pertanyakan," ujarnya.
Sebelumnya, dalam penggerebekan di Ciputat polisi menyita barang bukti uang yang diperkirakan jumlahnya hampir mencapai Rp 200 juta. Diduga, uang tersebut merupakan uang hasil rampokan. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya Bank BRI unit Panongan, Kabupaten Tangerang, menjadi korban perampokan oleh sekawanan perampok. (Kompas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 03 Januari 2014
Buku "Tadzqirah" Ba'asyir Jadi Legalitas Teroris Merampok..?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Pelaku penyerangan di Lapas Cebongan akhirnya terungkap. Mereka adalah 11 anggota Grup 2 Kopassus Kartosuro, Solo, Jawa Tengah. Pernyataan ...
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF), Indonesia telah memilih pesawat Sukhoi Su-35, sekaligus menggantikan peran F-5 Tiger yang suda...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Pembebasan Irian Barat dari Penjajah NUKILAN peristiwa bersejarah dari sebuah catatan seorang prajurit Siliwangi dalam Operasi Trikor...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
WNI kembali diculik oleh kelompok yang diyakini sebagai militan Abu Sayyaf. Padahal sebelumnya sudah ada perjanjian antara RI, Malaysia, dan...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
TNI AL memberangkatkan satuan tugas gabungan ke Latihan Bersama Multilateral RIMPAC 2014, di Pearl Harbour, Honolulu, Hawaii, memakai KRI Ba...
-
Selain pembelian Su-35, Rusia juga telah memulai pembicaraan awal dengan Indonesia terkait pengiriman kapal selam diesel-elektrik (kelas Kil...
Buku halaman berapa paragrap mana pak pol???
BalasHapus