Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinator Keamanan Laut Laksamana Madya Desy Albert Mamahit mengatakan sampai saat ini pihaknya hanya punya tiga unit kapal patroli. Itu sebabnya Bakorkamla belum maksimal mengamankan wilayah perairan Indonesia.
"Personel kami pun hanya sekitar 300 orang," kata Mamahit kepada Tempo, Jumat, 5 Desember 2014, di atas kapal perang TNI AL KRI Sultan Hasanuddin yang berlayar di perairan Terempa, Kepulauan Anambas.
Meski begitu, pria yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pertahanan itu mengaku senang karena sebentar lagi Bakorkamla bakal mendapat tambahan armada kapal patroli. Tak tanggung-tanggung, kapal tambahan akan berjumlah sekitar 30 unit.
Kapal-kapal tersebut bakal memiliki ukuran yang berbeda-beda, yakni dengan panjang 46 meter, 80 meter, hingga 110 meter. Walhasil ukuran kapal patroli Bakorkamla hampir sama dengan kapal perang kelas Fregat mikik TNI AL. "Anggarannya pun sudah oke, ya kami senang," kata dia. "Seluruh kapal kami beli dari dalam negeri, produknya tak kalah dengan impor."
Selain kapal, Bakorkamla juga berencana membeli helikopter untuk membantu patroli keamanan laut. Rencananya, helikopter tersebut bisa didaratkan di atas dek kapal patroli baru berukuran 110 meter.
Sayangnya, dia melanjutkan, kapal-kapal baru Bakorkamla nantinya tak boleh dipasang senjata berat seperti kapal perang TNI AL. Musababnya secara Undang-Undang kapal Bakorkamla tak diizinkan menggunakan senjata berat seperti meriam, rudal, dan torpedo. Kapal Bakorkamla hanya diperbolehkan memakai senapan mesin berukuran peluru 12,7 milimeter. "Intinya tak ada yang boleh ada kapal dengan kekuatan menyamai kapal perang TNI AL," kata dia.
Mamahit pun berencana menambah personel Bakorkamla hingga 3.000 orang untuk membantu pengoprasian kapal dan helikopter baru. "Penambahan kekuatan ini diharapkan bisa menjadikan Bakorkamla sebagai Coast Guard kelas dunia," kata dia (Tempo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 08 Desember 2014
30 Kapal Segera Perkuat Bakorkamla
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar