Ia menjelaskan, kekuatan 10 megawatt hanya mampu menghasilkan energi listrik sebesar 3 megawatt dan diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kawasan Nuklir Batan Serpong. BATAN menargetkan, proyek tersebut akan terealisasi pada tahun 2017.
Selain sebagai proyek percontohan, PLTN itu dimaksudkan sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan nuklir untuk listrik. Pembangunan PLTN ini juga untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa energi nuklir sangat aman dan bisa digunakan saat Indonesia krisis energi.
"Jika kita membangun PLTN di Indonesia, daerah yang aman dari gempa dan tsunami yang diutamakan. Karena di Indonesia banyak daerah yang aman dari gempa dan ancaman tsunami."
Sebelumnya, rencana pembangunan PLTN di sejumlah daerah di Indonesia menuai kritik dan ditentang banyak kalangan. Bocornya PLTN Fukushima di Jepang akibat gempa bumi yang disusul dengan tsunami membuat masyarakat semakin takut dengan keberadaan PLTN.(viva)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar