Panglima TNI Gatot Nurmantyo melakukan pengecekan kesiapan dan memberikan arahan kepada tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara. Arahan ini dilakukan sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo atas kejadian pembajakan kedua WNI oleh kelompok Abu Sayyaf.
Langkah ini guna memastikan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) siap jika sewaktu-waktu pihak otoritas Filipina meminta bantuan untuk melakukan operasi pembebasan tawanan.
"Kalau mereka minta bantuan kita, dengan puji syukur, saya langsung berangkatkan. Pasukan saya sudah nunggu saja, sudah tanya kapan dia berangkat,"kata Gatot di lokasi, Senin (18/4).
Gatot juga mengatakan bahwa jumlah pasukan yang dikerahkan dalam tim itu berkisar ratusan personel saja, tidak sampai ribuan. Tim yang akan diterjunkan pun akan disesuaikan dengan fungsi dan profesionalisme masing-masing, tergantung operasinya.
"Saya datang kesini untuk mengecek kesiapan semuanya. Saya tidak bisa jelaskan tempatnya dimana dan bentuk latihannya seperti apa. Latihan ini hanya untuk prajurit agar terbentuk feeling. Sehingga, suatu saat TNI disiapkan untuk berangkat, dan berdasarkan sejarah tidak ada yang gagal, kita harus optimis,"
Dalam melakukan peninjauan, Gatot didampingi oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Danjen Kopassus Mayjen TNI M. Herindra, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, Dankorpaskhas Marsda TNI Adrian Watimmena, para Asisten Panglima TNI dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 19 April 2016
Panglima TNI Berdoa Tentara Filipina minta bantuan TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar