Sebanyak 5.342 prajurit TNI AD menggelar latihan ketangkasan untuk menunjukkan hasil pembinaan oleh komandan satuannya, yaitu pencak silat, tae kwon do, yongmoodo, boxer, karate, silat Merpati Putih, di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Jumat.
Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Moeldoko, menjelaskan, latihan ketangkasan militer ini untuk menunjukkan prajurit TNI AD tak hanya mampu melakukan aksi beladiri melainkan memiliki integritas dan profesionalitas dalam bertugas.
"Saya ingin melihat secara dekat hasil pembinaan dari para komandan satuan kalian. Tidak ada prajurit yang hebat karena yang ada ialah prajurit yang terlatih," kata Moeldoko.
"Kami ingin membangun soliditas yang terbaik antara prajurit dengan para perwira tinggi. Kita bangun soliditas antara TNI AD. Rakyat Indonesia menginginkan prajurit-prajurit yang penuh sopan santun bermartabat dan tidak menjalankan hal yang tidak baik," katanya.
Belakangan memang terjadi banyak pelanggaran hukum melibatkan personel TNI AD, yang diakui pimpinan TNI AD sebagai permasalahan sejak dari doktrin pelatihan dan pembinaan.
Akan tetapi, di sisi lain, pelanggaran-pelanggaran itu bukan berdiri sendiri, di antaranya karena interaksi dari kinerja perangkat hukum lain negara selain pembiaran premanisme.
Selain prajurit TNI AD dituntut profesional, kata dia, prajurit juga harus memiliki sikap santun kepada masyarakat.
"Tak ada prajurit menyakiti hari rakyat. Kalau ada seperti itu, saya tidak segan-segan melakukan tindakan keras kepada prajurit," kata Moeldoko.
Tak hanya melatih ketangkasan prajurit dalam beladiri, kata Moeldoko, TNI AD sedang mempersiapkan SDM yang handal dan profesional mengingat sejumlah arsenal TNI AD akan tiba pada tahun ini, di antaranya tank 2A4 Leopard dari Jerman dan tank Marder.
"SDM yang disiapkan secara sungguh-sungguh agar prajurit bisa menggunakan sistem kesenjataan yang canggih tersebut," katanya. Senjatanya canggih, manusianya harus lebih dulu canggih dalam budaya dan kebiasaan kerjanya.
Jangan sampai arsenal canggih dan menggetarkan sekaligus mahal itu berakhir sia-sia karena kecerobohan dan kebiasaan buruk dalam perawatan. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 21 Juni 2013
Foto Pertunjukan Bela Diri TNI AD di Monas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar