"Demi
mengokohkan kerja sama bilateral kedua negara, kedua Menlu menggaris
bawahi arti penting infrastruktur bilateral kedua negara yang semakin
solid."
Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mempimpin Forum Konsultasi Bersama Indonesia dan Kanada, di Ottawa pada 22 sampai 23 Agustus 2013. Forum ini pertama kalinya dilakukan pada tingkat Menlu.
"Sebagai dua negara demokrasi dan dua ekonomi besar dunia, anggota G-20, hubungan Indonesia-Kanada memiliki dampak di kawasan maupun global dalam menciptakan keamanan, perdamaian dan kesejahteraan dunia," kata Marty lewat rilisnya, Minggu (25/8/2013).
Marty mengungkapkan hal tersebut, menyinggung soal signifikansi hubungan Indonesia dan Kanada ke depan. Menurutnya, demi mengokohkan kerja sama bilateral kedua negara, kedua Menlu menggaris bawahi arti penting infrastruktur bilateral kedua negara yang semakin solid.
Saat ini, Infrastruktur bilateral Indonesia-Kanada terdiri dari pertemuan Kepala Pemerintahan kedua negara, Forum Konsultasi Tahunan tingkat Menteri, Dialog Hak Asasi Manusia (HAM) dan Forum ekonomi.
"Melalui infrastuktur bilateral yang telah ada, Indonesia dan Kanada dapat memaksimalkan peluang kerja sama yang lebih nyata kedepan bagi kepentingan rakyat kedua negara," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, kedua Menlu mematangkan rencana kunjungan kunjungan Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper ke Indonesia bulan Desember 2013 mendatang. "Jelang kunjungan PM Kanada, disepakati adanya rencana aksi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang hubungan Indonesia dan Kanada yang akan menjadi pokok pembahasan pemimpin kedua negara," sambung Marty. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 26 Agustus 2013
Indonesia - Kanada Kokohkan Kerjasama Pertahanan dan Keamanan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Indonesia tidak akan lagi membeli jet tempur Sukhoi dari Rusia, fokus kedepan hanya untuk F-16 dari AS, Marsekal Eris Herryanto mengatakan k...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Secara resmi Perang Dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Sovyet - kini Rusia, sudah berakhir dua dekade lalu. Perang dua kekuatan...
-
Perancis menawarkan pembuatan pesawat tempur Rafale di Malaysia, jika negara Jiran itu mau memilih Rafale sebagai pesawat tempur baru mereka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar