Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 26 Agustus 2013
LAKS OPS Tameng Hiu 13 - Latihan Anti Kapal Selam TNI AL
Setelah melaksanakan kegiatan upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi peringatan HUT RI ke-68 bersama unsur-unsur operasi pengamanan perbatasan bersandi “Tameng Hiu 13 secara serentak di perairan Karang Unarang, KRI Malahayati-362 melanjutkan kegiatan operasi dengan menggelar latihan terpadu bersandi “LAKS OPS Tameng Hiu 13” di Perairan Karang Unarang. Latihan Anti Kapal Selam (LAKS) ini dipimpin pelaksanaannya oleh Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Moch. Irchamni dengan melibatkan kapal selam KRI Cakra – 401 dan Pesawat Udara Cassa U-625 yang berada dalam satu gugus tugas dibawah komando Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim.
Dalam pelaksanaan latihan diskenariokan bahwa telah terdeteksi kontak kapal selam musuh berada di sekitar perairan Karang Unarang oleh pesawat patroli udara maritim TNI AL Cassa U-625 yang sedang melaksanakan patroli rutin. Informasi tersebut segera dilaporkan ke komando atas dan ke unsur teman terdekat KRI Malahayati-362 yang sedang melaksanakan patroli di perairan Karang Unarang. Komandan KRI Malahayati-362 berinisiatif dengan kecepatan penuh segera menuju ke posisi datum kapal selam yang diberikan oleh Cassa U-625 dan meningkatkan derajat kesiagaan dengan melaksanakan peran tempur bahaya kapal selam.
Seluruh prajurit mengawaki pos tempur masing-masing, Sonar aktif melaksanakan identifikasi terhadap datum kapal selam. Setelah berhasil mendeteksi keberadaan kapal selam, Komandan KRI Malahayati-362 memerintahkan Principle Warfare Officer (PWO) untuk mengunci musuh dalam jarak tembak dengan Torpedo dan Anti Submarine Rocket (Asroc). Melalui Under Water Telephone (UWT) KRI Malahayati-362 mencoba menjalin komunikasi untuk melaksanakan prosedur peringatan, sementara itu koordinasi terus dilaksanakan KRI Malahayati-362 dengan Cassa U-625 untuk memantau posisi kapal selam musuh. Sadar akan posisinya yang sudah diketahui, kapal selam negara tetangga pun muncul ke permukaan dan bersedia menjalin komunikasi menggunakan radio. Komandan KRI Malahayati-362 segera memerintahkan kapal selam negara tetangga untuk keluar dari perairan Karang Unarang yang merupakan wilayah kedaulatan NKRI. Dibawah “todongan” Torpedo dan Asroc KRI Malahayati-362 serta pengawasan dari Cassa U-625 kapal selam negara tetangga digiring meninggalkan wilayah perairan kedaulatan NKRI.
Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Moch. Irchamni dalam pernyataannya mengatakan latihan sudah menjadi kebutuhan bagi prajurit TNI AL, daerah operasi di perbatasan bukan tempat untuk bermain-main ancaman bisa datang darimanapun dan kapanpun. “Lebih baik banjir keringat di medan latih, dari pada harus mandi darah di medan tempur,” tegas Komandan dengan dua melati dipundak ini. (Dispenarmatim)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar