Koordinator Indonesia Police Wacth (IPW) Neta S Pane menduga Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah mendahului kewenangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait rumor pergantian Kapolri Jendral Timur Pradopo.
IPW menilai, informasi mengenai beberapa nama kandidat pengganti Timur Pradopo yang dilakukan Kompolnas akan memangkas kewenangan Presiden serta berdampak polemik di internal petinggi kepolisian.
"Apa yang dilakukan Kompolnas akhir-akhir ini adalah melampaui wewenangnya, dan ironisnya para jenderal polisi tersebut mau saja dijadikan kelinci percobaan," kata Neta kepada Sindonews.com, di Jakarta, Sabtu (24/8/2013).
Neta menambahkan, proses pergantian kapolri baru akan dilakukan pada awal tahun 2014 atau beberapa saat menjelang pensiunnya Timur Pradopo.
Menurutnya, Kompolnas jangan berlaku gegabah dengan menginformasikan beberapa nama jendral polisi pengganti Timur Pradopo tersebut. Pasalnya, hal tersebut akan membuat konflik dan polarisasi di tubuh institusi Polri.
"Kompolnas hanya berwenang melakukan pendataan dan pelacakan terhadap bakal calon kapolri untuk kemudian diberikan kepada presiden sebagai refrensi, itupun setelah ada permintaan presiden," ujarnya.
Namun demikian, dari hasil pengamatannya, IPW sendiri memprediksi, ada beberapa nama calon kuat pengganti Jendral Timur Pradopo. Nama tersebut antara lain, Budi Gunawan, Badrodin Haiti dan Putut Eko Bayu Seno. Alasannya, ketiganya pernah menjabat Kapolda paling banyak dibanding yang lain. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 26 Agustus 2013
Jendral Polisi Jadi Kelinci Percobaan Kompolnas.?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar