Pengamat pertahanan Andi Widjajanto mengungkapkan Singapura dan Australia sempat tertipu ketika wacana pembelian kapal selam Rusia oleh pemerintah berembus kencang. Dua negara tetangga itu sampai membeli kapal selam baru guna menyaingi Indonesia.
"Singapura enggak pernah ada doktrin kapal selam," kata Andi dalam dalam bedah buku "Transformasi TNI: Dari Prajurit Kemerdekaan Menuju Tentara Profesional dalam Demokrasi" karya Letnan Jenderal (Purn) Agus Widjojo, di kantor Centre for Strategic and International Studies, Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Senin (29/9/2015).
Menurut dia, Singapura panik ketika Indonesia berencana membeli kapal selam kelas kilo buatan Rusia. Mendengar isu itu, Negeri Singa kemudian membeli kapal selam. "Harusnya di mana-mana ada doktrinnya dulu baru beli kapal selamnya," ucap mantan Sekretaris Kabinet tersebut.
Hal serupa, kata Andi, juga dialami Australia. Mereka bahkan berencana mengganti kapal selam kelas Collins dengan jenis baru. "Lucunya, Australia sudah pindah (kelas) tapi kita enggak jadi-jadi," pungkas dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Wacana pembelian kapal selam buatan Rusia terlontar pada 2013. Saat itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro memaparkan pembelian kapal selam sesuai rencana strategis Minimum Essential Force (MEF).
Namun, sampai saat ini, kapal selam tersebut belum juga berlabuh di Nusantara. Terakhir, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu hanya memastikan, pemerintah akan membeli kapal selam baru, bukan bekas.
"Perintah Presiden beli baru, daripada beli 10 second (hand), lebih baik beli 5 tapi baru," kata Ryamizard, seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Senin 21 September lalu. (MetroTVNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 29 September 2015
Australia dan Singapura Terkecoh Keberadaan Kapal Selam Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Lembaga analisis militer, Global Firepower, melansir daftar negara-negara dengan kekuatan perang terbesar di dunia. Dari 68 negara yang disu...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Prmbelian kapal selam baru 5 harus minta TOT dari pihak rusia utk PT.PAL
BalasHapusPengamat militer andi sok tau komentar ngaco kyk tau aja strategi militer negara asing.
BalasHapus