Cari Artikel di Blog Ini

Minggu, 17 Januari 2016

4 Alasan penanganan terorisme di Sarinah panen pujian dunia

Walau 2016 belum genap sebulan, telah terjadi 14 kali insiden terorisme di seluruh dunia. Lebih dari separuh dilakukan kelompok militan terafiliasi Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

Indonesia masuk dalam daftar sasaran ISIS awal tahun ini. Tujuh anggota sel militan menyerang kawasan bisnis Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Pelaku lalu meledakkan diri di Kedai Kopi Starbucks dan pos polisi, serta menembaki aparat kepolisian di jalan raya. Total dua warga sipil dan lima pelaku tewas.



ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden ini. Tapi upaya teror para militan khilafah tak menimbulkan efek buruk bagi penduduk Jakarta. Justru, beberapa jam setelah situasi dikendalikan oleh aparat, Indonesia panen pujian dunia.


Negara-negara sahabat seperti Australia, India, Iran, Malaysia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, sampai Singapura mengucapkan bela sungkawa sekaligus solidaritas bagi pemerintah RI dalam perang melawan terorisme. Lebih dari itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengapresiasi keberanian aparat dan masyarakat Indonesia melawan para teroris.

"Secara umum dapat saya sampaikan bahwa tanggapan internasional sangat positif," kata Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi di Istana Negara kemarin, menanggapi respon dunia terhadap serangan teror di Sarinah.

Lantas, faktor apa saja yang membuat Indonesia panen pujian dalam penanganan insiden Sarinah kemarin? Berikut daftarnya seperti dikompilasi dari analisis Daily Signal, the Independent, hingga BBC:


1. Teror diakhiri hanya dalam tiga jam

Kesigapan polisi dan TNI dalam meredam teror menjadi kunci dalam insiden Sarinah. Situasi sebetulnya bisa sangat buruk seandainya sebagian pelaku berhasil masuk ke pusat perbelanjaan Sarinah.

Namun, pelaku kemudian dipaksa meledakkan diri di pos polisi dan bagian belakang Starbucks yang relatif sepi dari kerumunan manusia.

Polda Metro Jaya dalam hitungan menit setelah ada laporan terjadi bom bunuh diri mengirim sekurang-kurangnya 500 personil. Termasuk dalam tim itu adalah anggota Detasemen Khusus Antiteror 88 ditambah tim penembak jitu di bangunan sekitar Sarinah. Dalam bakut tembak awal, empat personil kepolisian luka akibat tertembus timah panas dari para pelaku.

Selang satu jam ketika kembali terjadi tembak menembak, TNI AD Kopassus diterjunkan untuk menyokong operasi Kepolisian. Kawasan Jakarta Pusat disisir habis untuk melacak kemungkinan adanya tersangka teroris yang masih berkeliaran.

Ketika situasi sudah terkendali sekira dua jam usai insiden pertama, 10 mobil taktis Gegana telah tiba untuk mencari bahan peledak.

Kesigapan ini yang menjadi perhatian Dewan Keamanan PBB. Kehadiran aparat yang memadai dalam waktu singkat memberi rasa aman bagi masyarakat. Padahal teror di Sarinah terhitung dirancang cukup cermat oleh pelaku.

"Mereka mengapresiasi respons cepat yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia dalam menanggulangi serangan kemarin. Dalam tiga jam semuanya terkendali dan dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan lain," kata Menlu Retno.


2. Aktivitas warga kembali normal dalam hitungan jam

Kontributor BBC di Jakarta, Ali Moore, melaporkan betapa situasi di sekitar Sarinah sudah normal hanya dalam sembilan jam setelah pertama kali terjadi bom bunuh diri. "Jalanan sudah disapu, darah dibersihkan, dan lalu lintas kembali lancar," kata Moore.



Kalaupun ada suasana yang tidak biasa, itu adalah kerumunan orang yang ingin menyaksikan dari dekat lokasi bom. "Pedagang kaki lima sudah berjualan, walau tidak terlalu ramai," imbuhnya. Sempat muncul kepanikan karena ada suara ledakan di malam hari, tapi ternyata cuma ban truk yang meletus.

Kondisi normal sepenuhnya muncul sehari setelah insiden. Presiden Joko Widodo menyempatkan mengunjungi Sarinah Jumat (15/1) siang selepas salat Jumat.

"Semuanya kembali normal. Yang di dalam juga penjaga-penjaga toko kemudian juga makanan semuanya saya tanyakan kemarin agak takut. Sekarang enggak ada masalah," kata presiden.


3. Rencana pelaku buyar karena gebrakan polisi


Salah satu pengamat terorisme yang dihubungi kantor berita Reuters, Kamis (14/1), meyakini menyatakan serangan di Sarinah dilakukan oleh orang-orang yang sepenuhnya baru. Para perekrut tetap sosok lama dalam kancah radikalisme di Tanah Air, namun para pelaksana lapangan bukan sosok dengan kemampuan mumpuni.

"Rendahnya jumlah korban tewas dalam insiden Sarinah menandakan bahwa militan yang terlibat tidak memperoleh senjata dan pelatihan yang memadai," ujarnya.


Rencana pelaku buyar karena gebrakan polisi

Indikator lainnya yang menunjukkan serangan di Sarinah dilakukan oleh militan amatir, terlihat dari kegagalan beberapa pelaku masuk ke dalam komplek gedung Skyline di samping mal Sarinah. Berdasarkan kronologi yang disampaikan aparat, pelaku yang meledakkan pos polisi sebelumnya sempat ditolak masuk di pintu masuk gedung karena tas mereka dianggap mencurigakan.

Pengamat terorisme Nasir Abbas mengapresiasi kinerja kepolisian. Respon cepat aparat berhasil mengubah rencana awal para penyerang. Salah satu aparat paling gigih mengurung para pelaku penembakan adalah Anggota Polair, AKPB Untung Sangaji, sosok berbaju putih yang terekam kamera. Dia kebetulan sedang di Sarinah. Dua pelaku yang tersudut di lahan parkir Starbucks kemudian tak sengaja meledakkan bom rakitan, menewaskan mereka seketika.

"Pelaku tiba-tiba panik dan sasaran yang dituju ke banyak orang sampai lupa. Makanya aksinya lebih banyak langsung meledakan bom yang ada di tas mereka masing-masing untuk menghindar mati dari tangan polisi," kata Abbas.


4. Teror ISIS malah direspon humor oleh warga


Media asing, seperti Huffington Post, BBC, hingga NPR menyoroti respon netizen Indonesia yang berhasil mengurangi suasana mencekam akibat teror Sarinah.

Tanda pagar #KamiTidakTakut menjadi trending topic Twitter dunia selama beberapa jam setelah insiden. Lebih jauh lagi, penduduk Jakarta bahkan mengubah fokus dari awalnya serangan berdarah ISIS menjadi humor berupa meme dan pesan berantai whatsapp.


Teror ISIS malah direspon humor oleh warga

Misalnya meme humor bahwa Pemimpin ISIS Baghdadi sebetulnya menyuruh pelaku ke Suriah, tapi mereka malah menyerbu Sarinah. Meme ini beredar luar biasa di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, ataupun Path.

Tak berapa lama, fokus para netizen beralih menyoroti polisi berpakaian preman yang dianggap berwajah rupawan serta berani menghadapi teroris. Tak lagi tersisa ketakutan dalam pembicaraan Netizen Indonesia.

"Semua respon itu membuktikan orang Indonesia sangat tangguh," kata Direktur Kajian Asia Heritage Foundation, Walter Lohman. (Merdea)

2 komentar:

  1. "Orang-orang di sekitar itu bukan menolong, ternyata mereka malahan
    selfie-selfie , foto-foto, ini orang Indonesia keren sekali," tersiar di tv ' rusia today, voa, france 24, fress tv, dw asia jerman, sinchuan chinase tv, india sat, korea tv dan, nhk

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters