Indonesia berencana membeli empat unit pesawat amfibi Beriev Be-200 Rusia. Demikian hal tersebut dikabarkan media Rusia Sputnik, mengutip sumber dari industri pertahanan Rusia, Kamis (18/2). Sang narasumber menambahkan bahwa kontrak akan ditandatangani dalam waktu dekat.
"Mereka kini sedang berada dalam tahap akhir perundingan untuk menyepakati syarat dan ketentuan dalam kontrak tersebut," kata sang narasumber kepada RIA Novosti.
Pesawat Be-200 adalah pesawat amfibi Rusia yang unik dan sangat cocok untuk melakukan misi pemadaman kebakaran. Pesawat ini dapat mendarat di air dan mengangkut ribuan galon air ke dalam lambung pesawat dan kemudian menyemprotkannya ke atas kobaran api. Selain itu, pesawat ini juga dapat dikonfigurasi untuk misi pencarian dan penyelamatan korban pesawat sipil.
Pada akhir Oktober 2015 lalu, Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna mengumumkan bahwa pemerintah hendak menambahkan pesawat amfibi Rusia ke dalam armada Angkatan Udara Indonesia. Pesawat tersebut direncanakan akan digunakan sebagai alat utama sistem persenjataan, termasuk di antara tugasnya yaitu membantu penyemaian garam hujan buatan di daerah yang tertimpa bencana asap.
Agus mengakui, pesawat Be-200 terbukti lebih efektif dalam mengangkut air untuk menyemprot lahan-lahan yang terbakar.
Dengan dua mesin jet di atas sayapnya, pesawat Be-200 dapat lepas landas di landasan pacu yang hanya sepanjang 1.800 meter, di perairan tertutup, bahkan di laut dengan kedalaman lebih dari dua meter dan tinggi ombak 1,2 meter (atau gelombang dengan kekuatan berskala 3).
Pesawat Be-200 milik Rusia ini juga tidak perlu mendarat untuk melakukan pengisian air. Saat melakukan gerakan "planing" (gerakan mengapung di atas air), Be-200 dapat mengumpulkan 12 – 13 ton air dalam waktu 12 – 14 detik. Selain itu Be-200 dapat mengangkut hingga 37.200 kilogram air dan terbang di ketinggian 3.850 tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar.
Be-200 Padamkan Kebakaran Hutan di Indonesia
Pada tanggal 21 Oktober 2015, dua unit pesawat amfibi Be-200CS milik MChS Rusia memulai operasi pemadaman kebakaran hutan di Indonesia yang disebut-sebut organisasi lingkungan global Greenpeace sebagai kebakaran hutan terbesar di dunia. Dampak kabut asap dari kebakaran hutan ini bahkan sampai hingga ke negara-negara tetangga. Sementara di Indonesia, sejumlah sekolah dan transportasi umum ditutup akibat kabut asap.
Sebelumnya, pesawat amfibi ini pernah memadamkan kebakaran hutan di Indonesia. Pada 2015 lalu, Rusia beroperasi di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Selama lima hari mereka berhasil memadamkan api. Sebulan kemudian, operasi dinyatakan selesai. (RBTH)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 19 Februari 2016
Selain Su-35 Indonesia Juga Berencana Beli Empat Pesawat Amfibi Be-200 Rusia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
-
PT Dirgantara Indonesia sedang mempertimbangkan pengembangan pesawat angkut taktis CN235 menjadi varian komersial angkut penumpang. Perusaha...
kl mmbeli produk rusla lain lagi spt pswt ini, selain su035, bisa memperkuatkan tot pada sukhoi 35.. harap diplomasikan..
BalasHapuscakep
BalasHapusbukankah indonesia sudah ada rencana untuk membuat pesawat amphibi sendiri.
BalasHapus