Mantan Menristek dan Presiden BJ Habibie berkisah soal pengalamannya jatuh bangun mendirikan industri pesawat terbang nasional. Namun hingga kini ia masih bersemangat layaknya anak muda.
Pada umur 28 tahun, Habibie menyabet gelar S3 di sebuah universitas terkemuka di Hamburg, Jerman.
Selepas mendapatkan gelar S3, ia melanjutkan bekerja di salah satu perusahaan pembuat pesawat terbang di Jerman yang tersohor, yaitu Airbus. Habibie mengatakan pernah menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Executive Vice President di Airbus.
"Saya sekolah di tempatnya guru besar yang pertama dalam konstruksi pesawat terbang. Yang membuat NASA dan sebagainya, Anda bisa lihat di google," kata Habibie di acara MoU antara PT Ragio Aviasi Industri dan PT NAM Air di Jakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Habibie berkisah, pada masa menuju keemasan dalam pekerjaannya, ia dipanggil pemerintah untuk kembali ke Indonesia, mendapat tugas mengembangkan industri pesawat terbang di Tanah Air. Mendapat tugas tersebut, ia langsung bergegas ke Indonesia.
"Waktu sedang nanjak, saya tiba-tiba suruh pulang untuk membangun industri pesawat terbang. Saya kembali, tidak banyak yang mengetahui. Saya disuruh pulang, tidak saya mikir sebentar saja. Saya pikir kalau bukan Anda yang bangun Indonesia, siapa? No body!. Anda membangun bukan untuk diri Anda. Membangun untuk bangsa supaya kita hidup tentram. Kalau bukan Anda yang membangun siapa lagi," imbuhnya.
Ia mengatakan, meskipun usianya yang menginjak 77 tahun, masih tetap bertekad untuk mengembangkan industri pesawat terbang nasional, meski pernah terhenti di tengah jalan.
"Saya sebagai orang tua hanya memanjatkan doa, mereka akan melanjutkan perjuangannya. Oleh karena itu, saya datang kemari. Saya orang tua, usia saya 77 tahun. Sebentar lagi 80. Tapi semangat saya sama seperti waktu saya umur 17 tahun. Dan semangat ini adalah tadi saya temukan kembali kepada anak-anak dan cucu intelektual saya. Saya bersyukur. Sekarang saya lihat fakta," kisahnya.
Habibie mengaku hingga kini masih memimpin sebuah diskusi dengan para anak-anaknya di perusahaan pembuat pesawat terbang yakni PT RAI.
"Dari jam 2 sampai jam 5. Saya pimpin sendiri mengenai schedule, engineering, etc. Dalam hal itu tidak ada yang ngantuk. Saya masih ada janji sebelum tanggal 7 ke Eropa saya mungkin masih 2 kali ketemu mereka," kata Habibie.
Ia melihat, Indonesia adalah negara maritim yang dikelilingi lautan. Pesawat terbang adalah satu solusi yang paling tepat untuk menumbuhkan perekonomian. Habibie berharap, Indonesia masih belum terlambat untuk memajukan industri pesawat terbang.
"Insya Allah R-80, 2016 atau 2017 akan mengudara. Dan saya harap it will be better than N250 and the other," ucapnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 27 September 2013
BJ Habibie: Usia Saya 77 Tahun Tapi Semangat Saya Umur 17 Tahun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
-
PEKANBARU - Rektor Universitas Paramadina, Anis Baswedan, menegaskan Indonesia membutuhkan sosok pemimpin berkarakter kuat untuk keluar dari...
kereeenn...
BalasHapus