Cari Artikel di Blog Ini

Jumat, 27 September 2013

BJ Habibie: Usia Saya 77 Tahun Tapi Semangat Saya Umur 17 Tahun

Mantan Menristek dan Presiden BJ Habibie berkisah soal pengalamannya jatuh bangun mendirikan industri pesawat terbang nasional. Namun hingga kini ia masih bersemangat layaknya anak muda.

BJ Habibie: Usia Saya 77 Tahun Tapi Semangat Saya Umur 17 Tahun

Pada umur 28 tahun, Habibie menyabet gelar S3 di sebuah universitas terkemuka di Hamburg, Jerman.

Selepas mendapatkan gelar S3, ia melanjutkan bekerja di salah satu perusahaan pembuat pesawat terbang di Jerman yang tersohor, yaitu Airbus. Habibie mengatakan pernah menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Executive Vice President di Airbus.


"Saya sekolah di tempatnya guru besar yang pertama dalam konstruksi pesawat terbang. Yang membuat NASA dan sebagainya, Anda bisa lihat di google," kata Habibie di acara MoU antara PT Ragio Aviasi Industri dan PT NAM Air di Jakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Habibie berkisah, pada masa menuju keemasan dalam pekerjaannya, ia dipanggil pemerintah untuk kembali ke Indonesia, mendapat tugas mengembangkan industri pesawat terbang di Tanah Air. Mendapat tugas tersebut, ia langsung bergegas ke Indonesia.

"Waktu sedang nanjak, saya tiba-tiba suruh pulang untuk membangun industri pesawat terbang. Saya kembali, tidak banyak yang mengetahui. Saya disuruh pulang, tidak saya mikir sebentar saja. Saya pikir kalau bukan Anda yang bangun Indonesia, siapa? No body!. Anda membangun bukan untuk diri Anda. Membangun untuk bangsa supaya kita hidup tentram. Kalau bukan Anda yang membangun siapa lagi," imbuhnya.

Ia mengatakan, meskipun usianya yang menginjak 77 tahun, masih tetap bertekad untuk mengembangkan industri pesawat terbang nasional, meski pernah terhenti di tengah jalan.

"Saya sebagai orang tua hanya memanjatkan doa, mereka akan melanjutkan perjuangannya. Oleh karena itu, saya datang kemari. Saya orang tua, usia saya 77 tahun. Sebentar lagi 80. Tapi semangat saya sama seperti waktu saya umur 17 tahun. Dan semangat ini adalah tadi saya temukan kembali kepada anak-anak dan cucu intelektual saya. Saya bersyukur. Sekarang saya lihat fakta," kisahnya.

Habibie mengaku hingga kini masih memimpin sebuah diskusi dengan para anak-anaknya di perusahaan pembuat pesawat terbang yakni PT RAI.

"Dari jam 2 sampai jam 5. Saya pimpin sendiri mengenai schedule, engineering, etc. Dalam hal itu tidak ada yang ngantuk. Saya masih ada janji sebelum tanggal 7 ke Eropa saya mungkin masih 2 kali ketemu mereka," kata Habibie.

Ia melihat, Indonesia adalah negara maritim yang dikelilingi lautan. Pesawat terbang adalah satu solusi yang paling tepat untuk menumbuhkan perekonomian. Habibie berharap, Indonesia masih belum terlambat untuk memajukan industri pesawat terbang.

"Insya Allah R-80, 2016 atau 2017 akan mengudara. Dan saya harap it will be better than N250 and the other," ucapnya. (Detik)

1 komentar:

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters