Meskipun situasi dalam negeri Ukraina sedang mengalami masalah atau konflik namun tidak mengganggu hubungan antara Indonesia dan Ukraina yang telah berjalan dengan baik.
Project antara kedua negara tetap berjalan dengan baik, Ujar Dubes Ukraina untuk Indonesia Mr. H.E. Volodymyr Pakhil saat melakukan kunjungan kepada Menhan Ryanizard Ryacudu, Jumat (10/7), di kantor Kemhan Jakarta.
Dalam kesempatan ini Dubes Ukraina mengatakan bahwa hubungan di bidang pertahanan dengan Indonesia telah berjalan dengan baik dan belum ditemukan masalah yang berarti selama ini. Untuk itu seperti disampaikan Dubes Ukraina bahwa pemerintahnya menyampaikan keinginannya untuk memperluas kerjasama dengan Indonesia.
Dubes Ukraina meyakinkan bahwa Ukraina adalah negara bersahabat dan partner yang dapat dipercaya di bidang pertahanan.
Saat ini di Kemhan terdapat draft memorandum kerjasama di bidang pertahanan yang sedang dilakukan pembahasan. Untuk itu Dubes Ukraina memomohon dukungan Menhan agar dilakukan pembahasan lebih lanjut dalam waktu dekat.
Disampaikan juga bahwa perwakilan delegasi Indonesia beberapa kali melakukan kunjungan ke Ukraina untuk melanjutkan project-project yang sedang berjalan. Kerjasama yang telah berjalan diantaranya produksi bersama dengan PT Pindad di Bandung.
Ukraina menyatakan kesiapannya untuk merlakukan transfer teknlogi dalam memproduksi radar secara bersama-sama dimana 60 persen diantaranya dapat diproduksi di Indonesia.
Untuk kedepannya Ukraina dapat memberikan teknologi tentang radar secara penuh.
Disela-sela kunjungannya kepada Menhan, atas nama pemerintah dan rakyat Ukaina, Dubes menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU.
Menanggapi hal tersebut, Menhan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Ukaina untuk simpatinya atas musibah jatuhnya pesawat Hercules TNI AU.
Sementara itu di bidang pertahanan, Menhan menyetujui kerjasama yang telah dijalin kedua negara dan langkah-langkah yang telah dijalankan serta keinginan Ukraina untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Indonesia. Semoga kedepannya hubungan kedua negara semakin baik. (dmc.kemhan.go.id)
MR-1 UHF Band Radar
KOLCHUGA-M
80K6M (Radarnya S300 versi Ukraina)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 18 Juli 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
KCR 60 M PT PAL 1. Apa kelebihan KCR-60 dibanding FPB-57 Nav V yang sebelumnya diproduksi PT.PAL? Dan apa pula kelebihan KCR-60 di...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6/...
Ukraina ahli pembuatan baja Titanium, utk pembuatan mesin pesawat, satelit kapal selam, senjata anti karat, tabung Mortir dan sangat dibutuhkan dlm industri berteknologi tinggi...............
BalasHapus