Pesawat Tempur Ringan Super Tucano TNI AU tiba di Lanud Abd Saleh, Malang, Jawa Timur |
Hadir dalam penyambutan super Tucano adalah Marsekal Muda TNI Agus Supriatna, Pangkoops AU II Makassar didampingin Danlanud Abd Saleh, Malang, Marsekal Pertama TNI Gutomo dan hadir pula kepala daerah di Malang, Bupati Malang Rendra Kresna, Wali Kota Malang Peni Suparto dan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko.
Sebelum mendarat, empat pesawat buatan Brasil itu beratraksi dikawal pesawat Hercules. Saat mendarat, para pilot langsung disambut tarian sambutan di depan Hanggar. Adapun para pilot pesawat tempur itu di antaranya Kapten Almir Sumar De Azevedo, Kapten Carlos Moreira Chaster, Kapten Airton Manoel Rodrigues dan Kapten William Souza.
Usai acara penyambutan kepada wartawan Pangkoops AU II Agus Supriatna mengatakan bahwa pesawat super Tucano itu untuk membantu operasi di darat maupun di laut.
"Pada 17 September mendatang, baru akan akan diserahkan secara resmi ke negara atau ke ke pihak TNI AU," katanya.
Saat ini jelas Agus, baru ada 4 unit pesawat yang tiba di Indonesia. "Totalnya ada 16 pesawat. Semoga dengan adanya hubungan baik dengan Brasil, pada akhir tahun depan, sisanya bisa selesai dan tiba di Indonesia," katanya.
Pesawat Super Tucano itu, menurut Agus Supriatna, untuk di tingkat ASEAN, baru Indonesia yang memakainya. "Negara di ASEAN baru Indonesia. Kalau di Amerika Latin, sudah lama pakai pesawat ini," katanya.
Ditanya soal keunggulannya, Super Tacano dinilai untuk jarak jangkaunya luar biasa. "Misalnya, kalau dari Malang, membawa bom, atau alat tempur, bisa kuat sampai ke Balikpapan. Dan pesawat ini bisa membawa 6 bom," katanya.
Mengapa ditaruh di Malang? Agus menegaskan, karena di Abd Saleh sudah dilengkap alat perawatannya. "Sudah 2 tahun lalu, alat perawatan untuk pesawat ini kita pikirkan. Tapi kalau dibutuhkan bisa langsung diterbangkan ke lokasi," katanya.
Semua fasilitas tambahnya, sudah ada di Lanud Abd Saleh Malang. "Kalau sudah memungkinkan akan dikirim ke lokasi, sekarang ditaruh di pangkalan induk (Abd Saleh). Tidak bisa kalau ditaruh di lokasi operasi. Misalnya ditaruh di perbatasan. Kalau sudah ada pangkalannya, bisa langsung ditaruh di perbatasan. Karena memang pesawat untuk perbatasan," katanya.
Sementara itu, menurut Dan Lanud Abd Saleh Malang Marsekal Pertama TNI Gutomo, untuk para pilot sudah dipersiapkan.
"Sejak 2 tahun lalu, untuk para pilot sudah mulai dididik kualitasnya. Para penerbang sudah disebar untuk meningkatkan kualitas penerbangan. Kalau sudah baik dan kualitas penerbangannya sudah bagus ditarik lagi ke sini untuk pesawat super Tucano," katanya singkat.
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar