Sejak Pukul 15.00 WIB rombongan wartawan sudah berdatangan di pelataranVVIP Room Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta Timur. Mereka terpaksa menunggu karena memang belum diperbolehkan masuk oleh petugas Kementerian Luar Negeri Indonesia Dan Staff Kedubes Amerika Serikat untuk Indonesia. Hingga pukul 15.30 WIB dimulailah proses pemeriksaan.
Bermula pemeriksaan tas dan kamera wartawan yang dilakukan seorang petugas dari Kedubes Amerika Serikat dibantu seorang staff Kemenlu RI. Setelah selesai, giliran Satuan Satwa POLRI (K-9) memeriksa dengan anjing pelacak. Setelah itu, wartawan baru boleh masuk bila namanya ada dalam daftar yg dikeluarkan oleh bagian Humas Protokoler Kemenlu RI. Saat memasuki ruangan, wartawan masih harus memasukkan tas dan kamera melewati alat Scan x-ray. Setelah duduk pun, ternyata pihak Kedubes Amerika masih meminta agar anjing pelacak melakukan tugasnya sekali lagi.
Hillary Clinton Turun Dari Pesawat |
Rumitnya proses pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Kedubes Amerika serikat tersebut bukanlah tanpa alasan. Saat ditanyakan kepada salah seorang staff KeMenlu RI, apakah ada kaitannya dengan peristiwa penggerebekan teroris di Solo beberapa hari lalu? Staff yang enggan disebutkan namanya tersebut menjawab tidak tahu. “Yang jelas, bagi pihak Amerika, itu adalah prosedur biasa bila mereka melakukan kunjungan ke sebuah Negara,” ujarnya serius.
Tepat pukul 18.00 WIB pesawat yang bernomor ekor 80002 dan berkode penerbangan Sam 306 resmi mendarat. Jumlah kru pesawat termasuk dengan pengawal pribadi (secret service) berjumlah 22 orang. Dengan dipiloti oleh Letnan Kolonel Michael Koskow. Sedangkan jumlah penumpang termasuk Hillary sendiri, 33 orang. Turut menyambut saat itu adalah Duta Besar Amerika Serikat Untuk Indonesia Scott Marciel dan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma (TNI) A.Adang Supriyadi.
Sumber : Angkasa
Harap maklum lah para wartawan sekalian, itu kan pejabat tinggi negara adidaya. Banyak ancaman buat mereka. Amerika juga melakukan hal yg sama disaat kunjungan pejabat2 tinggi negara sahabat dan bahkan bukan sahabat. Saat sidang umum PBB di New York, delegasi Iran yg dipimpin Mahmoud Ahmedinejad mendapatkan pengawalan dari secret service amerika, itu uda SOP mereka, padahal Iran adl 'musuh' amerika.
BalasHapushihihihi mungkin AS takut kalo terjadi insiden terhadap delegasi Iran akan memicu konflik yg lebih luas...
Hapus