Latihan bersama berskala multilateral Angkatan Laut delapan negara dengan nama sandi “Kakadu Exercise 2012” telah memasuki tahap manuver lapangan yang berlangsung di perairan sebelah utara Australia. Sebanyak 18 kapal perang dari delapan negara memenuhi perairan sebelah utara Australia itu untuk melaksanakan tahap sea phase dalam latihan bersama hingga tanggal 13 September 2012.
Dalam tahap sea phase ini, materi latihan yang dilaksanakan meliputi: Marine Skills, SAR Ex, Boarding Ex, CASEX, Gunnery Ex, Cross Deck Landing, RAS Ex, ADEX, Encounter Maritime Terror Ex, dan Multiwarfare Ex. Seluruh kapal perang yang terlibat bergerak dari pelabuhan Forth Hill Wharf Darwin, Australia menuju laut lepas dengan bentuk formasi yang telah ditentukan.
Latihan bersama “Kakadu Exercise 2012” yang diselenggarakan oleh Royal Australian Navy (RAN) selaku tuan rumah, merupakan latihan bersama setiap dua tahun. Latihan ini dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan hubungan kerja sama antarnegara di Asia Pasifik, sehingga diharapkan dapat mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan. Latihan ini diikuti oleh Angkatan Laut 8 (delapan) negara, terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Indonesia, Perancis, Jepang, Selandia Baru, Singapura, dan Thailand.
Dari 18 kapal perang yang terlibat latihan, Angkatan Laut Australia mengerahkan 9 kapalnya, yakni HMAS Darwin, HMAS Dechaineux, HMAS Perth, HMAS Warramunga, HMAS Sirius, HMAS Bathurst, HMAS Ararat, HMAS Gascoyne, dan HMAS Huon; Angkatan Laut Brunei satu kapal yakni KDB Darussalam, Perancis satu kapal FNS Vendemiaire, Jepang satu kapal JS Shimakaze, Selandia Baru dua kapal yakni HMNZS Te Kaha dan HMNZS Endeavour, Singapura dua kapal RSS Stalwart dan RSS Valiant, Thailand satu kapal HTMS Rattanakosin, dan dari Indonesia TNI AL mengerahkan kapal perang TNI AL KRI Frans Kaisiepo-368 didukung satu unit helikopter TNI AL jenis Bolcow BO-105. Selain kapal perang beberapa negara mengerahkan juga beberapa pesawat tempur dan helikopternya.
Keikutsertaan TNI AL dalam latihan ini dimaksudkan sebagai ajang komparasi profesionalitas prajurit dalam menguasai berbagai problem latihan yang dilaksanakan, sekaligus untuk menguji kemampuan alutsista yang dimiliki dihadapkan pada kemampuan alutsista negara lainnya. Hal ini karena pada latihan “Kakadu Exercise 2010” yang dilaksanakan di Darwin, Australia dua tahun yang lalu, TNI AL hanya berperan sebagai observer. Sedangkan pada latihan Tahun 2012 ini TNI AL mengikuti semua rangkaian latihan yang dilaksanakan.
Dalam latihan “Kakadu Exercise 2012” ini masing-masing peserta akan diuji kemampuannya dalam mengaplikasikan dan mengembangkan doktrin, taktik serta prosedur operasi laut sesuai referensi yang telah ditetapkan, mengaplikasikan operasi tempur laut dalam kegiatan peperangan anti kapal permukaan, anti kapal selam, dan pertahanan udara, menguji kemampuan dalam mengaplikasikan prosedur Maritime Interdiction Operation (MIO) terhadap kapal-kapal yang dicurigai serta prosedur penanganan SAR, mengasah kemampuan dasar kepelautan (Marine Skill) bagi seluruh prajurit secara profesional, serta melatih komando dan pengendalian dan kerja sama taktis serta teknis antar unsur Angkatan Laut para peserta.
Latihan bertujuan untuk mempererat kerja sama antara TNI AL dan negara-negara peserta latihan serta meningkatkan interoperability dalam maritime security regional pada operasi multilateral. Sedangkan sasaran latihan yang ingin dicapai pada latihan “Kakadu Exercise 2012” ini antara lain: memelihara dan meningkatkan hubungan baik antara negara peserta latihan dalam rangka menjaga stabilitas keamanan regional, meningkatkan koordinasi dan kerja sama dalam pemahaman prosedur dan taktik operasi laut, memadukan pemahaman dan pengembangan dalam prosedur maritime security serta Standard Operational Procedure (SOP) untuk pemeriksaan di laut dan SAR.
Sumber : Pelita Online
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 07 September 2012
Latma “Kakadu Exercise 2012” Memasuki Tahap Manuver Lapangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Lembaga analisis militer, Global Firepower, melansir daftar negara-negara dengan kekuatan perang terbesar di dunia. Dari 68 negara yang disu...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar