Pemerintah memperkuat dan mengembangkan postur militer/TNI dan kepolisian untuk meningkatkan kemampuan melindungi perbatasan dan menghadapi kejahatan transnasional. Melalui modernisasi utama sistem persenjataan (alutsista), Indonesia lebih siap dalam menjalani operasi militer selain perang maupun melakukan berbagai operasi pertahanan dan keamanan.
"Tujuan modernisasi alutsista semata-mata untuk menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Benar Indonesia cinta damai, tapi kedaulatan tidak akan pernah bisa ditawar,"kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada upacara Prasetya Perwira TNI-Polri 2013 di Markas Komando Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/7).
Pernyataan tersebut diucapkan Presiden Yudhoyono terkait dengan pentingnya modernisasi alutsista yang dilakukan pemerintah untuk mengemban tugas-tugas negara demi tegaknya kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. Pada kurun waktu lima tahun ini, Indonesia melaksanakan pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista secara sangat signifi kan.
"Dengan kemampuan yang makin tinggi, pemerintah dapat mengalokasikan porsi anggaran nasional yang lebih besar untuk kepentingan pertahanan dan keamanan,"kata Presiden seraya mengatakan alokasi anggaran besar untuk moderninasi alutsista dikarenakan perekonomian Indonesia semakin membaik hingga berada di peringkat 16.
Seiring dengan modernisasi alutsista yang sedang dilaksanakan, utamanya di jajaran TNI saat ini, lanjut Kepala Negara, tentu diperlukan perwira- perwira muda yang andal untuk mengawaki berbagai alutsista modern yang telah dan akan segera kita miliki.
"Persiapkan diri kalian baik-baik, dan asahlah terus pengetahuan dan kemampuan kalian agar bisa mengemban tugas-tugas yang penting ini,"ujar Presiden.
Kepada perwira Polri yang baru dilantik, Presiden Yudhoyono meminta mereka memiliki kemampuan dan profesionalisme untuk menangani berbagai bentuk kejahatan dan pelanggaran hukum. "Para perwira memiliki tugas yang amat penting, yaitu memberantas tindak kejahatan, memelihara keamanan dan ketertiban publik, serta memberikan perlindungan, pelayanan, dan pengayoman kepada masyarakat dengan baik,"Presiden mengingatkan.
Harus Dituntaskan
Di era global saat ini, tambah Presiden Yudhoyono, kejahatan yang harus dituntaskan bukan hanya kejahatan tradisional dan yang terjadi di dalam negeri, tetapi juga kejahatan yang menggunakan teknologi dan transnasional. Bentuk perilaku dan alat kejahatan semakin beragam dan canggih. Karena itu, Polri harus mengungguli kemampuan para pelaku kejahatan dan mampu menaklukkan kecanggihan peralatannya.
"Semua itu menuntut sumber daya Polri yang andal, cerdas, dan bermental kuat serta menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,"SBY menandaskan. Pada kesempatan tersebut, Presiden Yudhoyono mengatakan sebagai seorang perwira di jajaran TNI dan Polri, ke depannya dituntut untuk memahami perkembangan lingkungan yang strategis, baik global, regional, maupun nasional.
"Kini kita menghadapi lingkungan strategis baru yang unik. Tidak ada negara yang kita anggap sebagai musuh, dan sebaliknya, tidak ada satu pun negara di dunia ini yang memusuhi negara kita,"kata Presiden lagi. Presiden Yudhoyono menjelaskan lingkungan strategis baru yang khas tersebut juga memberikan peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk lebih berperan di dunia internasional.
"Saat ini kita dapat dengan leluasa menjalankan ‘politik luar negeri ke segala arah’ (all directions foreign policy), di mana negara kita dapat menjalin hubungan persahabatan dengan pihak mana pun,"jelas Presiden. Negara Indonesia, tambah Presiden Yudhoyono, juga dapat bebas berkiprah untuk menjalankan diplomasi ‘sejuta kawan, tanpa musuh’ (a million friends, zero enemy). Tentu saja semua itu harus dijalankan atas dasar kemandirian, kedaulatan, kesetaraan, dan prinsip saling menguntungkan. (KJ)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 03 Juli 2013
Pemerintah Perkuat Postur TNI dan POLRI Untuk Lindungi Kedaulatan Bangsa
Label:
Kedaulatan Bangsa,
Kekuatan Militer,
Perbatasan NKRI,
POLRI,
Propesionalisme TNI,
TNI AD,
TNI AL,
TNI AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar