Setelah membuka Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI), dan berkunjung ke Sentra Industri Rajut, serta berkunjung ke PT Pindad, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih melakukan kunjungan ke sejumlah tempat di Bandung, sepanjang Senin (12/1) ini.
Tercatat lokasi yang dikunjungi Presiden Jokowi pada hari ini antara lain produsen Solar Cell PT LEN; Bandung Techno Park; silaturahmi dengan Keluarga tokoh masyarakat Bandung Almarhum KH. Nanang Iskandar Ma’some; mengunjungi Kampung Kreatif Bandung; dan PT Dirgantara Indonesia.
Fokus Pesawat Penumpang
Saat ditanya wartawan mengenai PT Dirgantara Indonesia (DI), Presiden Jokowi mengatakan, kita patut bangga memiliki PT DI yang memiliki keunggulan. Namun ia mengingatkan, kita juga harus tahu kemana PT DI ini akan dibawa, produk apa yang akan dikerjakan.
“Itu harus ada business plan jangka panjang yang jelas sehingga arahnya itu jangan sudah, nanti turun lagi, memulai lagi sudah, tidak seperti itu. Bisnis memang harus konsisten terus,” tutur Jokowi.
Presiden menilai, sebagai negara dengan seribu pulau, Indonesia membutuhkan banyak pesawa penumpang yang mampu mengangkut 30-60 orang. Karena itu, ia menyarankan agar PT DI fokus ke situ. “Konsistensi itu lah yang diperlukan, kita harus fokus kesini terus jangan gonta-ganti acara,” ujarnya.
Menurut Presiden, jika pasar PT DI ada di dalam negeri, maka untuk penumpang yang dalam jumlah 30-60 itu yang diperlukan oleh pasar, yang bisa dari provinsi ke provinsi itu, pulau ke pulau yang landasan runway-nya hanya pendek. “Oleh sebab itu tadi ada N-219 yang penumpangnya 19 mungkin perlu ada tambahan untuk kapasitas di atas 30,” tuturnya.
Presiden juga menambahkan, pada tahun ini pemerintah memberikan suntikan modal sebesar Rp 48 triliun untuk sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama yang berkaitan dengan infrastruktur (Pelindo, Angkasa Pura, dan yang karya-karya seperti Wijaya Karya, Anindya Karya, Adhi Karya).
Mengenai PT DI, menurut Presiden Jokowi, juga mempunyai peluang untuk memperoleh injeksi dana. Namun ia mengingatkan diperlukan sisi marketingnya untuk lebih diperkuat sehingga pesanan itu lima tahun kedepan ada, sehingga pemerintah bisa menginjeksi dana.
“Kalkulasi tidak hanya berhubungan dengan untung dan rugi tapi ini juga masalah kebanggaan,” papar Jokowi.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke PT DI itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Adi Wijayanto. (Seskab)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 13 Januari 2015
Jokowi Sarankan PT DI Fokus Produksi Pesawat Berpenumpang 30-60 Orang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar