Jelang Lebaran, stabilitas harga dan distribusi barang dinilai masih sangat rawan, terutama di daerah perbatasan. Untuk itu, TNI AD dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) menandatangani nota kesepahaman dalam upaya menjamin pengamanan perdagangan di daerah perbatasan.
"Kebutuhan yang meningkat pada momen hari raya membuat stabilitas harga dan distribusi barang rawan diselewengkan. Kita harus cegah hal itu," kata Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal Moeldoko, seusai menandatangani nota kesepahaman, di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (24/7).
Moeldoko menegaskan dalam kerja sama ini TNI AD sepakat merumuskan teknis dan operasional yang berkaitan dengan perdagangan dan perlindungan konsumen. "Sinergitas dimaksudkan untuk membina di bidang pertahanan dan perlindungan konsumen. Kami bersama Kemendag akan menangani permasalahan yang berhubungan dengan konsumen di perbatasan," kata Moeldoko.
Menurutnya, pascaperjanjian kerja sama, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk membahas bagaimana bentuk pengamanan yang paling efektif dilakukan. Dengan kerja sama ini, semua prajurit merupakan bagian untuk melakukan pengawasan. "Kalau nanti ada prajurit yang bermain-main dengan persoalan ini, akan saya sikat dengan keras," tegasnya.
Kedua belah pihak akan konsisten menangani permasalahan yang berhubungan dengan konsumen di perbatasan. "Saya tegaskan TNI AD memiliki kepentingan menjaga stabilitas, baik di daerah perbatasan maupun secara nasional," ucap Moeldoko.
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengatakan pengamanan kegiatan perdagangan dan perlindungan konsumen di perbatasan NKRI perlu ditingkatkan. "Pengawasannya perlu terus-menerus dilakukan agar pelaksanaannya dapat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata dia.
Melalui nota kesepahaman ini juga akan dilakukan pendataan terhadap tempat-tempat tertentu yang berpotensi digunakan untuk menimbun barang yang dapat mengganggu kelancaran distribusi dan suplai kebutuhan masyarakat konsumen. Di samping itu, didasarkan pada posisi geografis Indonesia yang berada di antara negara-negara di dunia, di antara persilangan jalur perdagangan dunia.
"Hal ini diperkirakan dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang merugikan kepentingan konsumen, terutama di daerah-darah perbatasan. Salah satu potensi permasalahan itu antara lain adalah kemungkinan masuknya produk luar negeri yang tidak sesuai standar keamanan, keselamatan, kesehatan, dan lingkungan atau K3L," jelas Mendag.
Dia berharap dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, upaya-upaya stabilisasi harga, pengamanan distribusi barang, dan perlindungan konsumen di perbatasan NKRI dapat dilaksanakan dengan lebih baik. (KJ)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 25 Juli 2013
Jelang Lebaran TNI AD Bantu Distribusi Barang di Perbatasan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Pelaku penyerangan di Lapas Cebongan akhirnya terungkap. Mereka adalah 11 anggota Grup 2 Kopassus Kartosuro, Solo, Jawa Tengah. Pernyataan ...
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF), Indonesia telah memilih pesawat Sukhoi Su-35, sekaligus menggantikan peran F-5 Tiger yang suda...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Pembebasan Irian Barat dari Penjajah NUKILAN peristiwa bersejarah dari sebuah catatan seorang prajurit Siliwangi dalam Operasi Trikor...
-
Kasus penembakan empat tahanan Polda DIY di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, yang dilakukan 11 personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memb...
-
Submarine type 214 Angkatan Laut Portugal Kisah ini sengaja saya tulis berdasarkan catatan-catatan tertulis yang saya punya dan juga cer...
-
WNI kembali diculik oleh kelompok yang diyakini sebagai militan Abu Sayyaf. Padahal sebelumnya sudah ada perjanjian antara RI, Malaysia, dan...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
TNI AL memberangkatkan satuan tugas gabungan ke Latihan Bersama Multilateral RIMPAC 2014, di Pearl Harbour, Honolulu, Hawaii, memakai KRI Ba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar