MBT Leopard 2A4 Revolution TNI AD |
"Kelebihan Singapura pada sensor fire control. Kita punya kelebihannya pada sistem laras senjata yang akurasinya lebih baik," ujar Budiman.
Indonesia dan Singapura juga berbeda mitra untuk mengembangkan kemampuan mesin tempur yang berbeda. Karena mitra inilah yang menentukan sistem alih teknologi ke industri strategis yang ada di Indonesia. Singapura menggandeng perusahaan Jerman, KMW, yang memiliki latar belakang modifikasi bodi kendaraan tempur. Sementara Indonesia menggandeng perusahaan Jerman lainnya, Rheinmetall, yang memiliki pengalaman panjang untuk urusan senjata. Ini yang menjadikan MBT kita lebih baik dari Singapura," kata dia.
Pengadaan tank Leopard 2A4 Evolusion dilakukan secara bertahap hingga 61 unit pada 2017 nanti. Untuk kebutuhan alutsista ini, pemerintah mengeluarkan anggaran hingga US$ 280 juta.
Meski memesan alutsista khusus ke Jerman, Budiman memastikan tidak akan melupakan industri dalam negeri. Pengembangan Leopard ke depan akan dilakukan di dalam negeri dengan menggandeng LIPI, Ristek, Pindad dan berbagai instansi yang bisa bersinergi untuk mengembangkan tank ini. (VivaNews)
relakan 1 untuk pindad buat di preteli hehehehe
BalasHapusbetull boss, bongkar abiz, kaga ada yg tersisa
Hapusyup,biar bisa di pelajari teknologinya oleh pindad,,kayak senjata ss2 yg menggabungkan teknologi antara ak47 n m16,..bikin panser anoa yg notabene terbaik di kelasnya aja bisa,masa bikin tank g bisa hehehehehe....
HapusNgga bisa main pretelin tank begitu saja. Kontrak pembelian selalu ada syarat2nya, kalau ditulis tidak boleh 'bajak' teknologinya ya ngga boleh. Bikin tank sama panser beda bung. Panser Anoa kita itu lisensi teknologi Prancis, bukan murni buatan PINDAD. Sebenarnya kita bisa bikin sendiri alias nyontek, tp apa iya pemerintah kita mau mengorbankan hubungan baik dengan Jerman? Apa iya Dephan/TNI mau menunggu Reverse Engineering (copy paste) yg membutuhkan waktu cukup lama.
Hapus