Cari Artikel di Blog Ini

Rabu, 02 Oktober 2013

Kementerian Pertahanan Berharap Modernisasi Alutsista TNI Tetap dilanjutkan

Kementerian Pertahanan (Kemhan) berharap pemerintah mendatang melanjutkan doktrin-doktrin pertahanan negara yang saat ini sudah dibangun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 10 tahun memerintah.


Kementerian Pertahanan Berharap Modernisasi Alutsista TNI Tetap dilanjutkan
foto :  kaskus | kalashinikov777

"Pemerintah sekarang sudah mengadakan banyak alutsista (alat utama sistem senjata) dan sebagian besar sudah dibayar. Pemerintah mendatang tinggal menunggu pengiriman," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sjafrie Sjamsoeddin, dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi di Jakarta, Selasa (1/10).


Untuk itu, Sjafrie berharap pemerintah mendatang memiliki komitmen yang sama untuk melanjutkan program pertahanan yang sudah dibangun saat ini. "Keberlanjutan program juga harus diikuti pemeliharaan dan pengadaan peralatan, termasuk penyediaan bahan bakar," kata dia.

Jika tak ada keberlanjutan, Wamenhan khawatir bisa terjadi degradasi sistem pertahanan. Dia juga berharap pemerintahan mendatang benar-benar memikirkan berapa anggaran yang diperlukan untuk memelihara alutsista yang sekarang gencar dibeli. "Karena tak menutup kemungkinan iklim politik mengubah arah pertahanan," kata dia.


Kekuatan Pokok Minimal
(minimum essential forces/MEF)

Kementerian Pertahanan selama 2010-2014 ini sudah mampu memenuhi sekitar 40 persen kekuatan pokok minimal (minimum essential forces/MEF).

Sejumlah alutsista unggulan dan berharga mahal yang sudah dibeli antara lain 16 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia, 180 tank kelas berat Leopard dan Marder dari Jerman, 37 unit meriam 155 MM Howitzer dari Prancis, 38 unit Rudal MLRS dari Brasil, 3 unit kapal selam dari Korea Selatan, dan 8 unit helikopter serang Apache dari Amerika Serikat.

Selain membeli alutsista dari luar, pemerintah juga berusaha membuat alutsista dari dalam negeri seperti kapal angkut Leopard yang rencananya dibuat industri pertahanan dalam negeri. Sejumlah kendaraan taktis juga sebagian besar sudah bisa dibuat oleh PT Pindad. "Ke depan, kita berharap bisa membuat pabrik overhaul untuk memperbaiki kapal selam di PT PAL," kata Sjafrie.  (KJ)

1 komentar:

  1. Doktrin "NKRI adalah Harga Mati" harus tertanam di setiap pemerintahan yg ada. Bangsa yang besar harus kuat secara ekonomi & militer. Mudah2an hal ini akan di akomodir pemerintah selanjutnya. Jaya Indonesia-ku..!!

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters