KOMANDO Lintas Laut Militer (Kolinlamil), kembali memberangkatan dua kapal perangnya yang berada di jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya, dalam rangka mendukung operasi pengamanan pulau terluar di wilayah Barat dan Timur Indonesia, Sabtu (28/9).
Kedua kapal perang tersebut adalah KRI Teluk Lampung-540 dan KRI Teluk Parigi-539. KRI Teluk Lampung-540 dengan komandan Letkol Laut (P) Marwidji Harahap melaksanakan operasi pengamanan pulau terluar di wilayah Barat Indonesia, sedangkan KRI Teluk Parigi-539 yang dikomandani Mayor Laut (P) Rakhmat Arief Bintoro akan melaksanakan operasi pengamanan pulau terluar ke wilayah Timur Indonesia.
Kadispen Kolinlamil Letkol Laut (KH) Heddy Sakti A, mengatakan KRI Teluk Lampung maupun KRI Teluk Parigi merupakan jenis Angkut Tank Frosh (ATF) buatan Jerman. Kedua KRI ini mengangkut 254 prajurit marinir serta material pendukung selama melakukan operasi yang akan diturunkan di daerah perbatasan pulau terluar di wilayah Indonesia Timur dan Barat.
Sebelumnya, Kamis (26/9), di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, telah dilaksanakan upacara militer pelepasan Satuan Tugas Pengamanan Pulau Terluar (Satgas Pamputer) dengan inspektur upacara Kepala Staf Pasmar 2, Kolonel (Mar) Prasojo Sunarto.
Selanjutnya, KRI Teluk Lampung-540 melaksanakan debarkasi maupun embarkasi personel sebagai bagian dari pelaksanaan rotasi Satgas Pamputer. Pulau terluar di wilayah barat Indonesia adalah yang berbatasan dengan negara tetangga di antaranya Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Nipah, Pulau Ranai, serta Pulau Sekatung. Sementara untuk wilayah Timur Indonesia meliputi Pulau Marore, Pulau Miangas, Pulau Marampit, Pulau Fani, Pulau Fanildo, Pulau Brass, Pulau Biak, Pulau Batek, dan Pulau Danarote. (Jurnas)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 30 September 2013
KRI Teluk Lampung-540 dan KRI Teluk Parigi-539 Amankan Pulau Terluar
Label:
Kapal Perang,
Kedaulatan Bangsa,
Perbatasan NKRI,
TNI AL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
TNI AL terus berbenah memperbaiki armada kapal perang mereka agar semakin disegani dan berwibawa. TNI AL harus memutar otak di tengah keterb...
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Dogfight adalah bentuk pertempuran antara pesawat tempur, khususnya manuver pertempuran pada jarak pendek secara visual. Dogfighting perta...
-
Submarine type 214 Angkatan Laut Portugal Kisah ini sengaja saya tulis berdasarkan catatan-catatan tertulis yang saya punya dan juga cer...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Konflik SARA di Ambon pernah sangat mengerikan. Situasi semakin buruk saat gudang senjata Brimob dijarah. Sejumlah anggota TNI maupun Polri ...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
TNI hrs membuat bluprin strategi utk Pulau2 terluar bukan sbg pulau yg jauh dr Jakarta, ttp dirubah menjadi pangkalan militer TNI kita dpt mencontoh dr referensi AS yaitu Pulau Cocos sbg kekautan militer AS di wilayah asia pasifik salah satunya mengawasi Indonesia dan ini juga memberikan pemikiran tersendiri bagi TNI atas penempatan militer AS di Pulau Cocos. Jadi TNI hrs merubah Pulau terluar hrs sebagai kegiatan kekuatan militer kita ada disana, shg negara luar akan menjadi terpengaruh atas penempatan militer kita di pulau tsb dan negara2 luar akan enggan/takut memasuki wilayah NKRI serta ilmu baru bagi TNI AL meniru negara termashur AS dlm mengurung menghadapi musuh2nya. Salam NKRI.....................................
BalasHapusDibutuhkan dana yang besar bro
BalasHapus