Rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) yang biasa disebut KFX/IFX belum ada kepastian. Pemerintah masih mengkaji secara menyeluruh rencana tersebut.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan itu menjadi pembahasan saat pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Park Guen Hye. Namun masih belum ada keputusan.
"Belum, belum (ada keputusan)," ungkapnya di Hotel Grand Hyat, Jakarta, Jumat (11/10/2013)
Ini menurutnya juga sempat dibahas, saat petemuan kedua negara di sela-sela agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali pekan lalu. Bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), persoalan tersebut akan dibahas nantinya.
"Nanti akan dibahas. Itu sempat dibahas dalam join comite termasuk kapal selam," pungkasnya.
Hari ini Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Guen Hye melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta. Pihak pemerintah yang diwakili oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan para menteri lainnya bertemu di Hotel Grand Hyatt Jakarta. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 12 Oktober 2013
Pengembangan Jet Tempur KFX/IFX di Kaji Ulang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Kapal berteknologi tercanggih TNI AL saat ini, KRI Klewang-625, terbakar di dermaga Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita i...
-
Sistem pertahanan Indonesia diciptakan agar menjamin tegaknya NKRI, dengan konsep Strategi Pertahanan Berlapis. SISTEM Pertahanan Indonesi...
-
Kejujuran 11 prajurit Kopassus mengakui kesalahan, menembak empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan Sleman, Yogyakarta, mendat...
-
Kementerian Pertahanan saat ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-mata kondang asal Inggris,...
-
Perusahaan tekstil dan garmen, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah sudah tersohor di seluruh dunia karena kualitas kain d...
-
PT Pindad (Persero) telah mampu memproduksi produk militer kelas dunia. Mengadopsi teknologi dan ilmu dari Eropa dan NATO (North Atlantic T...
-
Bahwa partisipasi prajurit Kopassus dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB merupakan kesempatan yang sangat berharga dan sekaligus tantangan...
-
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul mengatakan jajaran Kodam XVII Cenderawasih dan Polda Papua...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSemua usaha tidak akan sia-sia. Lanjutkan, walaupun itu berarti hanya bisa terbang "10 detik" sekalipun. Kita tidak akan pernah menyerah untuk mencoba dan memulai sesuatu yang baru. Memang tidak ada yang mudah tetapi juga tidak ada yang tidak mungkin. Because it isn't like we've given up on something.
BalasHapusMau aja dikadalin sama Korea, Kapan ada pesawat korea bisa terbang. Pesawat CN-235 aja beli dari Indonesia.
BalasHapusIni sebenarnya project nya para politikus.
Saya setuju dengan @tomihadia, mending belajar dulu rakit Shukoi SU-27, pelajari teknologi avionic nya lebih mendalam, kalau masalah pesawat bisa terbang mah saya yakin anak negeri kita sudah jauh lebih maju tinggal teknologi pendukungnya untuk dipelajari.
BalasHapusPPI sdh banyak diluar negeri utk mempelajari teknologi avionic, di rusia, canada, di negara2 uni eropa dan pemerintah hrs memberikan fasilitasi pelajar yg pandai dibantu utk dibiayai sekolahnya. Sekarang mungkin belum tampak hasilnya, kalau 10 tahun mendatang akan berterbangan pesawat buatan anak2 bangsa. Salam......
BalasHapus