Gembong teroris yang kini menjadi buronan Densus 88, Santoso atau juga dikenal dengan nama Abu Wardah, kembali menebar pesan ancaman kepada polisi khusus itu.
Menurut kelompok intelijen entitas pencarian teroris internasional (SITE) yang berbasis di Amerika Serikat, pesan provokatif itu disampaikan pemimpin kelompok Mujahid Indonesia Timur melalui video berdurasi 20 menit yang dipublikasikan di sebuah forum jihad.
Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Rabu 23 April 2014, dalam video itu Santoso mengajak pengikutnya untuk membunuh anggota polisi anti teror Densus 88.
"Racuni mereka, apabila kalian tidak bisa membunuhnya menggunakan pedang. Apabila kalian memiliki sebuah senjata, maka bunuh mereka," ujar Santoso.
Menurut gembong teroris yang terlibat dalam serangkaian teror di Poso, Sulawesi Tengah, anggota Densus 88 merupakan penyusup negeri ini dan mereka ingin menyesatkan umat Muslim.
Ini bukan merupakan video pertama yang dipublikasikan oleh Santoso. Sebelumnya pada Juli 2013, Santoso juga mengunggah video di Youtube dengan judul "Seruan 01". Dalam video itu, Santoso secara terang-terangan menantang perang dengan Densus 88.
Dalam video yang diunggah oleh user bernama Al Himmah, anggota Mujahid Indonesia Timur juga menunjukkan keterampilan mereka menembak.
"Antum telah merasakan bagaimana jahatnya Densus 88 kepada umatnya. Antum tahu bagaimana Densus 88 membantai saudara-saudara kita di Sulawesi," kata seorang yang tidak diketahui identitasnya dalam video.
Kebencian Santoso terhadap anggota Densus 88 juga terungkap di video berjudul MIT Media # Risalah kepada Ummat Islam. Video itu diunggah dengan akun Muhammad Barro Syahid pada 19 Oktober 2013.
"Mereka mengatasnamakan teroris, mengatasnamakan kelompok saya, untuk membantai kaum Muslimin. Bisa jadi kalian lah yang akan dihabisi Densus, karena Densus adalah atas perintah Amerika Serikat dan Australia," ujar Santoso. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 23 April 2014
Teroris Buronan Densus 88 Tebar Ancaman Baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Heeh anjir Densus 88 kalo angkat tangan, KOPASSUS turun tangan, teroris goblok.
BalasHapus