Cari Artikel di Blog Ini

Selasa, 06 Januari 2015

Kekaguman tentara asing ke TNI cari AirAsia sampai disebut 'gila'

Pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan. Hingga hari ke-10 pencarian hari ini total sudah 37 jenazah korban ditemukan oleh tim gabungan.
Selain melibatkan Basarnas, pencarian juga melibatkan personel TNI/Polri dan sejumlah personel militer dari negara-negara sahabat. Tak tanggung-tanggung, militer dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat dan Rusia juga ikut bergabung mencari korban dan pesawat nahas itu.


Seahawk evakuasi jenazah AirAsia
Seahawk evakuasi jenazah AirAsia. | Foto : merdeka.com/arie basuki

Sementara dari TNI tak main-main. TNI menerjunkan sejumlah pasukan elitenya dalam misi pencarian tersebut.

Mereka di antaranya terdiri dari personel Marinir, Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Denjaka. Marinir, Kopaska dan Denjaka adalah pasukan elite dari TNI AL.

Kemampuan mereka melakukan misi penyelaman di laut sudah tak diragukan lagi. Sampai-sampai militer dari negara sahabat dibuat takjub oleh mereka.


Militer Korea Selatan yang ditugaskan di Pesawat P-3 C Orion KN-01 misalnya. Mereka sangat salut pada keterampilan dan kecepatan pasukan elite milik TNI AL yang ditugaskan bergabung melakukan pencarian bersama KRI 357 Bung Tomo, dalam mengambil korban di lautan yang bergelora tinggi.

Padahal, gelombang dan ombak laut cukup dahsyat mencapai 4 meter. Hal itu disampaikan Mayor Pnb Trinanda Hasan yang menjadi perwira penghubung dan penerjemah bagi Angkatan Udara (AU) Korsel.

Satgas P-3C Orion Korsel ini di bawah pimpinan Mission Commander Colonel Yoon Kiheui, dengan Captain Pilot Mayor Lee Jung Bong dan Captain Song Yong Hoon, serta Copilot Captain Jang Woo Yong dan Captain Lee Gyu Yoon.

Pada pencarian hari ke enam, Jumat (2/1) lalu, pesawat P-3 C Orion KN-01 milik Korea Selatan itu berhasil menemukan enam jasad korban yang terombang ambing di laut lepas. Mereka kemudian memberikan informasi lewat radio untuk ditindaklanjuti oleh kapal-kapal TNI AL dan beberapa kapal negara sahabat.

"Mereka juga melempar suar penanda posisi setiap korban untuk dievakuasi oleh KRI 357 Bung Tomo yang juga mengatur kapal lain termasuk USS Sampson di dekat situ," kata Kadispen TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto, Jumat (2/1). (Merdeka)

4 komentar:

  1. ah berlebihan... coba suruh nyelam di laut alaska yg suhu airnya dibawah nol, TNI jangan nyari panggung diatas penderitaan orang lain. cari aja tuh jenazah korban. TNI itu belum ready buat 4 cuaca, cuma bisa di tropical contry. kalo orang western itu penjelajah, disetiap cuaca mereka bisa. sekarang jamannya perang tinggal tekan tombol,ga ada lagi adu fisik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tentara jg manusia, karuan dia org mah uda usaha nyari korban nah lu bisa gak ky dia org, mungkin berenang 500m di laut jg gak sanggup.

      Hapus
  2. Ya ttp aja perlu pasukan khusus utk operasi khusus, emg Osama Bin Laden terbunuh karena drone???dia dibunuh navy seals yg menyusup ke Pakistan pdhl knapa harus repot-repot ngirim pasukan yg beresiko tinggi klo toh akhirnya dibunuh jg

    BalasHapus
  3. Intinya segala peralatan secanggih apapun adalah buatan manusia, manusialah otaknya

    BalasHapus

Lazada Indonesia

Berita Populer

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters