Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan bersama rombongan terbang ke Washington, Amerika Serikat (AS) untuk menyaksikan momen bersejarah. Badan Usaha Milik Negara, PT INUKI (Persero) dan anak usaha PT Dirgantara Indonesia (Persero) yakni IPTN North America Inc melakukan memorandum of understading (MoU) pengembangan dan produksi bersama produk nuklir kesehatan yakni low energy uranium.
"Penandatangan MoU antara SHINE Medical, USA dengan INUKI dan IPTN North America tentang produksi bersama low energy uranium," kata Staff Khusus Menteri BUMN Abdul Aziz kepada detikFinance, Selasa (17/6/2014).
Aziz yang ikut menemani Dahlan menjelaskan acara kerjasama ini juga difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington. Di dalam foto yang diterima, terlihat Dahlan bersama istri memakai batik.
Hadir pula Dirut INUKI Yudi Utomo Imardjoko, Dirut IPTN North Amerika Gautama Indra Djaja, dan CEO SHINE Medical Technologies Gregory Piefer. Kerjasama ini, Indonesia menyediakan tenaga ahli sementara SHINE menyediakan peralatan.
"Teknologi dari peneliti-peneliti Indonesia dan Amerika menyiapkan seluruh peralatan produksi di USA," sebutnya.
Untuk pengembangan dan produksi bersama produk nuklir kesehatan itu, dibutuhkan investasi sebesar US$ 600 juta atau sekitar Rp 6 triliun. Setelah beroperasi, produk nuklir tersebut diapakai untuk berbagai kebutuhan medis.
"Digunakan untuk medical/kedokteran, mengetahui diagnosa di mana penyakit itu berada dan mengobati penyakitnya," terangnya.
Usai menyaksikan acara MoU, Dahlan direncanakan menuju markas SHINE Medical. Setelah itu rombongan terbang menuju Aljazair untuk melihat proyek jalan yang dikerjakan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
"Sore ini akan ke Madison di Wisconsin pusatnya Shine Medical, besok pemaparanya di University of Wisconsin, lusa ke Aljazair melihat proyek jalannya WIKA," ujarnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 17 Juni 2014
Dahlan Saksikan Penandatanganan MoU Pengembangan Nuklir antara AS dan BUMN RI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Banyak orang yang menunggu kapan pesawat R-80 yang merupakan pengembangan dari pesawat N250 buatan Bacharudin Jusuf Habibie, atau yang lebih...
-
Ketika Indonesia mulai serius membangun armada pesawat tempur Sukhoi, datanglah godaan dari Amerika Serikat yang menawarkan pesawat tempur ...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Keterlibatan Indonesia dalam pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Korea Selatan, menjadi sebuah lompatan bersejarah bagi Indonesia. Hal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar