Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono mengatakan kapal selam merupakan alat utama sistem senjata (alutsista) strategis yang dimiliki TNI AL untuk melaksanakan tugas operasional.
"Baik pada masa perang maupun masa damai, kapal selam adalah alutsista yang sangat strategis," kata Pengarmatim dalam sambutan yang dibacakan Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim Laksma TNI Ari Soedewo saat peringatan HUT ke-54 Korps Hiu Kencana di Surabaya, Kamis.
Menurut ia, dalam peperangan, kapal selam adalah kapal perang yang sulit untuk dideteksi sehingga dapat menjadi ancaman terhadap setiap pergerakan kapal musuh, selain kemampuannya yang mampu menyusup hingga ke garis belakang pertahanan musuh dan menghancurkannya.
Sedangkan pada masa damai, kehadiran kapal selam memberikan dampak penangkalan yang besar bagi pihak lain sehingga mampu memperkuat upaya diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah.
"Di masa mendatang, tentu kita berharap program penambahan unsur kapal selam segera dapat direalisasikan agar tekad untuk kembali meraih kejayaan kekuatan kapal selam seperti pada masa lalu dapat diwujudkan," ujar Agung Pramono.
Saat ini, TNI Angkatan Laut hanya memiliki dua armada kapal selam, yakni KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402, serta berencana menambah lagi beberapa armada kapal selam baru.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio saat peresmian dimulainya pembangunan gedung Submarine Training Center (STC) di Surabaya pada awal Juli lalu, mengatakan Indonesia telah menandatangani kontrak pembuatan tiga kapal selam dengan Korea Selatan yang direncanakan selesai pada akhir 2016 atau awal 2017.
Untuk pembuatan dua kapal selam dilaksanakan di Korea Selatan, sedangkan untuk kapal selam ketiga, Indonesia telah merekrut para teknisi dari PT PAL dalam rangka transfer Teknologi di Korea Selatan sehingga nantinya kapal selam ketiga dapat dibangun di Indonesia.
"Dengan demikian, pada tahun 2017 Indonesia akan memiliki lima armada kapal selam, termasuk dua kapal selam sudah ada saat ini, yaitu KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402," kata KSAL.
Sementara itu, upacara peringatan HUT ke-54 Hiu Kencana yang dipimpin Laksma TNI Ari Soedewo, diikuti para perwira, bintara dan tamtama, serta mantan petinggi dan awak kapal selam yang tergabung dalam Korps Hiu Kencana.
Dalam menyambut peringatan tersebut, digelar sejumlah kegiatan lomba yang melibatkan anggota Korps Hiu Kencana, antara lain lomba tarik tambang laut, renang laut estafet, pukul bantal laut, dan bulutangkis.
Tim ABK KRI Cakra-401 tampil sebagai juara tarik tambang laut dan renang laut estafet. Sementara lomba pukul bantal laut dan bulu tangkis dimenangkan ABK KRI Nanggala-402.
Sumber : VivaNews
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 13 September 2013
Pangarmatim: Kapal Selam Adalah Alutsista Strategis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar