Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) telah menerima pesawat T-50i Golden Eagle yang dipesan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dari Korean Aersospace Industries (KAI).
Pesawat yang dipesan untuk meningkatkan kekuatan alat utama sistem persenjataan atau Alutsista itu tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu.
"Dua unit dari 16 pesawat yang dipesan sudah datang. Sisanya bertahap," ujar Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II, Marsekal Muda TNI Agus Supriatna, di Magetan.
Sedangkan, 14 pesawat lainnya akan tiba secara berkala dalam dua pekan sekali. Pihaknya berharap hingga akhir 2013 nanti seluruh pesawat T-50i Golden Eagle sudah masuk di skadron udara 15 Lanud Iswahjudi.
Menurut Agus, pesawat T-50i Golden Eagle akan menggantikan pesawat HAWK Mk-53. Adapun, belasan pesawat HAWK MK-53 yang dibeli pemerintah di tahun 1980-an mayoritas sudah tua.
Hingga saat ini hanya dua unit yang masih dioperasikan karena dinilai masih layak.
"Pesawat HAWK MK-53 tidak akan digunakan lagi karena sudah tua dan kami mulai kesulitan mencari suku cadangnya. Kalaupun masih ada umumnya harganya mahal," kata dia.
Karena itu, pesawat HAWK MK-53 secara keseluruhan akan diganti dengan 16 pesawat T-50i Golden Eagle. Belasan pesawat itu akan digunakan untuk melatih penerbang tempur muda lulusan sekolah penerbang sebelum mereka mengoperasionalkan pesawat Sukhoi, F-16, F-5, maupun Hawk 100/200.
Ia menjelaskan, keunggulan T-50i Golden Eagle, adalah telah dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi. Di antaranya seperti AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33, AGM-65 Maverick, MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM.
"Meski digunakan untuk latihan, namun juga bisa berfungsi sebagai pesawat tempur. Kami istilahkan pesawat T-50i Golden Eagle ini adalah adiknya pesawat F-16," terang Agus Supriatna.
Sementara itu Vice Prisident KAI Mr Kim Kyuhak, mengatakan, pihaknya telah memiliki hubungan baik dengan TNI AU. Karena itu KAI bersedia membuatkan pesawat T-50i Golden Eagle dengan kualitas baik. Pihaknya merasa senang dapat membuat TNI puas dengan pesawat buatannya.
Sesuai kontrak dengan Pemerintah Indonesia, Korean Aersospace Industries akan menyediakan teknisi pesawat di Skadron 15 Lanud Iswahjudi selam dua tahun untuk pelaksanaan pengawasan dan operasional penerbangan.
Kedatangan pesawat T-50i Golden Eagle disambut meriah para pejabat TNI AU, perwakilan KAI, dan tamu undangan yang datang ke Skadron 15 Lanud Iswahjudi. Apalagi, dua unit pesawat T-50i Golden Eagle tersebut dan dua pesawat HAWK MK-53 melakukan atraksi di udara. (Antara)
Video Youtube (by ARC.Web.ID)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 12 September 2013
Pesawat Latih Lanjut T-50i Golden Eagle Tiba di Indonesia [ Video ]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Sejak ditemukan oleh Sir Robert Watson Wat (the Father of Radar) pada tahun 1932 sampai saat ini, radar telah mengalami perkembangan yang sa...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Kiprah TNI Dalam Memelihara Perdamaian Dunia : Roadmap Menuju Peacekeeper Kelas Dunia "The United Nations was founded by men and ...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rencana Amerika Serikat (AS) menggeser 60 persen kekuatan militernya ke kawasan Asia Pasifik hingga tahun 2020 mendatang, membawa implikasi ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Oleh : Brigjen TNI Bambang Hartawan, M.Sc Berangkat dari sejarah, ide sering berperan sebagai kekuatan pendorong di belakang suatu tra...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar