Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak perjanjian bagi ongkos (cost share agreement) dengan perusahaan manufaktur dirgantara Korea Selatan, Korea Aerospace Industries (KAI), di Jakarta, Kamis (7/1).
Penandatangan yang menandai dimulainya tahap dua proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X tersebut mewajibkan pemerintah Indonesia menggelontorkan dana sebesar Rp18 triliun untuk membangun lima prototipe pesawat.
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan, Timbul Siahaan dan Presiden KAI Ha Sung Yong meneken perjanjian itu. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso dan HS Yong juga menandatangani kontrak work assignment agreement.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan perjanjian bagi ongkos tersebut merupakan tindak lanjut dari kewajiban Indonesia menyerahkan sejumlah dana sebagaimana diatur pada Project Agreement on Engineering and Manufacturing Development of Join Development KF-X/IF-X.
Perjanjian itu, kata Ryamizard, disepakati Kemhan dan Kementerian Pertahanan Korsel, pada 6 Oktober 2014 silam.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menjelaskan Indonesia sudah sepatutnya mengeluarkan dana sebesar itu untuk memperkuat pertahanan udara nasional.
"Kalau beli pesawat tempur, semua negara bisa. Tapi kalau membuat, tidak semua bisa," ujarnya.
Ryamizard memaparkan, pembuatan lima prototipe KF-X/IF-X akan segera dimulai usai penandatangan perjanjian bagi ongkos. Kemhan dan KAI menargetkan kelimanya selesai pada 2020.
Empat prototipe akan dirakit di Korsel, sementara sisanya bakal dikembangkan di Indonesia. Ryamizard berkata, meskipun rancangan empat pesawat dikembangkan di Korsel, insinyur Indonesia tetap akan terlibat.
Menteri Pertahanan Bidang Pengadaan Korsel, Chang Myoungjin, menyampaikan proyek KF-X/IF-X ini berstatus sebagai proyek dengan dana terbesar yang pernah ditangani Korsel.
"Proyek KFX-IFX ini memakan biaya terbesar dari apa yang pernah Korsel lalukan selama ini. Oleh karena itu kami tidak menghemat kapasitas kami, baik secara lembaga maupun akademik untuk menyukseskan proyek ini," katanya.
Ryamizard menyampaikan setelah pengembangan rancangan selesai, Kemhan berharap produksi dua skuadron KF-X/IF-X dapat segera dikebut. Ia yakin, apabila berjalan sesuai rencana, pesawat tempur generasi 4,5 ini akan menjadi jet paling muktahir yang dimiliki TNI Angkatan Udara. (CNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 07 Januari 2016
Bangun 5 Prototype Pesawat Tempur Siluman RI Gelontorkan Rp 18 T
Label:
Industri Pertahanan,
Pesawat Tempur,
Produk Nasional,
PT DI,
TNI AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
hanya perbandingan :
BalasHapusharga satu unit sukhoi su 35 bm Rp 951 miliar,
harga satu unit f35 liftning II stool Rp 1,1 triliun
sedangkan kfx / ifx indonesia wajib mendanai 18 t , untuk 50 unit pespur gen 4,5 stail
semoga aja ga kurang anggaran seperti jaman SBY panen pespur ,
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus