Para prajurit TNI yang bertugas di saat-saat terakhir lepasnya Timor Timur, punya banyak kisah menarik. Selain mempertaruhkan nyawa, hati mereka pun remuk redam menyaksikan Provinsi ke-28 Indonesia itu akan lepas.
Salah satu momen yang belum banyak diketahui adalah saat pasukan elite TNI AU menyelamatkan brankas uang milik Bank Indonesia di Dili. Saat itu aksi bumi hangus dan jarah menjarah di Dili nyaris tak bisa dikendalikan. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1999.
Wakil Gubernur Dili, Marsma TNI Musiran didatangi oleh seorang pegawai Bank Indonesia. Pegawai itu meminta agar brankas BI segera diselamatkan. Sudah ada upaya beberapa orang yang mencoba membongkarnya paksa. Bahkan dengan menembaki brankas tersebut. Untungnya belum bisa dibuka.
Cerita itu tertuang dalam buku Biografi Marsma (Pur) Nanok Soeratno, Kisah Sejati Prajurit Paskhas yang ditulis Beny Adrian dan diterbitkan PT Gramedia.
Singkat cerita Musiran meneruskan permintaan itu. Disusunlah satu operasi untuk membawa uang milik negara dengan pesawat Hercules keluar dari Dili.
Berapa jumlah uang milik BI itu? Tak diketahui pasti, tapi diperkirakan jumlahnya sangat besar. Untuk mengangkutnya saja butuh dua kali penerbangan Hercules.
Ada yang menyebut uang itu memang sengaja disiapkan pemerintah untuk menghadapi kemungkinan jika pihak Pro-Integrasi menang. Tapi semua hanya dugaan. Pihak TNI AU yang ditugaskan tak banyak bertanya.
Pada hari yang ditentukan, tibalah truk-truk sewaan ke Bandara Komoro Dili. Sekeliling area sudah dijaga. Para personel Paskhas, pasukan elite TNI AU ikut memasukkan peti-peti kayu itu ke dalam pesawat Hercules.
Kapten Psk Eka Bagus menjadi saksi peristiwa itu. Dia dan pasukannya awalnya tak tahu apa isi kotak-kotak kayu tersebut.
Namun tiba-tiba sebuah peti tak sengaja terjatuh. "Braaak!!" Alangkah kagetnya Eka saat isinya ternyata lembaran uang yang masih dalam kondisi baru.
"Masya Allah," kata Eka kaget.
Tindakan pertama yang dilakukannya adalah meningkatkan pengamanan di sekitar Bandara. Tentu sangat berisiko jika ada yang tahu ada duit miliaran rupiah di sana.
Evakuasi brankas dan uang milik BI itu sukses digelar dari Bandara Komoro. Eka dan pasukannya tak tahu lagi kisah selanjutnya. Mereka hanya tahu uang itu kemudian diterbangkan ke Kupang.
"Harusnya BI berterima kasih pada TNI AU," kata Marsma Musiran. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 03 Januari 2016
Kisah Paskhas TNI AU Selamatkan Miliaran Rupiah dalam Brankas BI
Label:
Kisah Heroik,
Korpaskhas,
Propesionalisme TNI,
TNI AU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Bakamla RI pada 15 Juli 2015 pukul 09.00 WITA menemukan kapal KM. Sinar Purnama di Perairan Tarakan. KAL Simaya yang merupakan unsur Operas...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Dalam waktu dekat Indonesia akan memiliki satu-satunya ahli nuklir di dunia yang menerapkan pengayaan uranium dengan teknologi rendah. ...
-
Submarine type 214 Angkatan Laut Portugal Kisah ini sengaja saya tulis berdasarkan catatan-catatan tertulis yang saya punya dan juga cer...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
Selain pembelian Su-35, Rusia juga telah memulai pembicaraan awal dengan Indonesia terkait pengiriman kapal selam diesel-elektrik (kelas Kil...
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF), Indonesia telah memilih pesawat Sukhoi Su-35, sekaligus menggantikan peran F-5 Tiger yang suda...
-
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengaku tidak habis pikir dengan kegiatan intelijen yang dilakukan oleh Pemerintah Australia. Menl...
-
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memeriksa 15 orang saksi terkait hilangnya 250 batang dinamit milik PT Batu Sarana Persada pada...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar